Uji Coba AREEMA Hari Kedua Di Hotel Bintang Empat Kepanjen

Implementasi uji coba AREEMA hari kedua dilaksanakan pada hari Senin (18/04/2022) di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall, sebuah hotel kelas bintang empat yang terletak di Jalan Panglima Sudirman No. 5 Dusun Ketawang RT 03 RW 01 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang,Provinsi Jawa Timur.

Sesuai surat undangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang bernomor 005/1913/35.07.103/2022, peserta pertemuan periode dua ini diikuti oleh 96 kader dari perwakilan 48 desa yang ada di wilayah kerja empat Puskesmas. Kader tersebut terdiri dari 14 kader dari 7 desa di Puskesmas Gondanglegi; 24 kader dari 12 desa di Puskesmas Pakisaji; 24 kader dari 12 desa di Puskesmas Wagir, dan 34 kader dari 17 desa di Puskesmas Turen. Setiap desa mengirimkan 2 orang kadernya.

Foto Staf Seksi PTM dan Tim SMARThealth UB

Sedianya acara ini terjadwal pada Jumat (15/04/2022) tapi karena berbenturan dengan Hari Paskah Jumat Agung maka pelaksanaannya diundur pada hari Senin ini. Sementara uji coba AREEMA hari pertama digelar pada hari Kamis (14/04/2022) di Convention Hall yang sama dengan nama lengkap pertemuannya adalah Diseminasi dan Sosialisasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) Untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang

AREEMA dirancang secara terintegrasi yang mampu menghubungkan skrining gejala COVID-19 berbasis masyarakat yang dilakukan oleh kader kesehatan terlatih yang terhubung dengan aplikasi Dokter dan Dinas Kesehatan sehingga proses monitoring dan perawatan berjalan berkesinambungan. Kesinambungan siklus ini penting, tidak hanya dalam upaya memperbaiki penanganan COVID-19 juga dalam memperbaiki sistem pelayanan kesehatan sehingga mampu menghubungkan upaya preventif dan kuratif lebih baik.

Peserta Diseminasi dan Sosialisasi AREEMA di Convention Hall Hotel Grand Kanjuruhan Kepanjen

Pada uji coba AREEMA ini, kader SMARThealth dipandu oleh staf IT Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang, Candra Hernawan, S.Kom. Dalam praktek itu, Candra juga dibantu oleh staf-staf PTM lainnya, dan dua mahasiswi yang magang di Dinkes Kabupaten Malang.

Pada latihan ini tadi, kader SMARThealth mencoba untuk melakukan uji coba penggunaan AREEMA. Dari jumlah kader yang hadir, terdapat 9 orang yang berhasil melakukan input hingga selesai, dan sisanya menjumpai berbagai kendala, seperti ada yang belum instal karena belum dikirim usernamenya, ada yang gagal login, dan ada yang hanya muyer-muyer saja.

Kader SMARThealth sedang mempraktekkan Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA)

Tujuan uji coba ini agar supaya aplikasi yang dikembangkan oleh Universitas Brawijaya (UB) ini bisa segera diperbaiki (fix), sehingga pada saat launching nanti, Aplikasi Screening Mandiri ini sudah bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

Selain uji coba AREEMA, dalam pertemuan ini sekaligus juga dilakukan refreshing kader SMARThealth untuk peningkatan kapasitas kader. Peningkatan kapasitas kader SMARThealth ini diisi dengan pemaparan materi perihal: Gambaran Situasi COVID-19 Kabupaten Malang Dan Peran Kader Dalam Pengendalian Penyakit COVID-19, Monev Skrining Kader SMARThealth Tahun 2021, dan Posbindu SMARThealth di Era New Normal.

Kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji

Dalam materi 1, “Gambaran Situasi COVID-19 Kabupaten Malang Dan Peran Kader Dalam Pengendalian Penyakit COVID-19”, disampaikan oleh Rizky Corniawan, S.Kep.Ns., staf Surveilans Dinkes.

Dalam paparan itu, Rizky mengatakan bahwa kader SMARThealth cocok untuk menjadi tim tracing. Hal ini karena mereka sudah dilatih secara intensif, dan sekaligus menguasai wilayahnya. Kita masih level 2 karena masih terkendala masalah tracing.

Kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Wagir

Sementara itu, dalam materi 2 tentang Monev Skrining Kader SMARThealth Tahun 2021, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Kasi PTM dan Keswa Dinkes, menyoroti masih rendahnya capaian skrining yang dilakukan oleh kader SMARThealth yaitu 5,3% dari target usia 15 tahun ke atas sebanyak 550.813 orang di 11 Puskesmas.

Sedangkan pemateri 3, Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns,  staf PTM Dinkes, mengupas masalah Posbindu SMARThealth di Era New Normal. Namun sebelum memberikan materi, Nur Ani memperkenalkan kader SMARThealth lawas dari empat desa pilot project (2016-2018): Sidorahayu, Karangduren, dan Sepanjang, untuk sharing pengalamannya kepada kader SMARThealth yang baru dari desa lain.

Kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Gondanglegi

Mereka pun saling berceritera pengalamannya menjadi kader SMARThealth. Mulai dari mengejar target yang harus diskrining secara door to door, pantang menyerah bila ditolak, mengunjungi warga yang lumpuh atau tua, pengadaan alat habis pakai sendiri, hingga peran kader SMARThealth dihargai oleh perangkat desa yang berbuah pada dukungan desa kepada kader SMARThealth. Contohnya, adalah kader SMARThealth Desa Sidorahayu dibelikan Tablet Android terkini untuk kadernya dan sekaligus mendapat subsidi pulsa data sebesar 6 Gigabyte per bulannya melalui dana desa.

Kemudian kader SMARThealth lawas asal Kelurahan Kepanjen diminta Nur Aini untuk menceriterakan mengenai pemantauan minum obat (PMO) bagi warga yang telah terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) untuk hipertensi, diabetes, dan kolesterol.

Kader SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Turen

Selain pemaparan materi, kader SMARThealth diajak senam ice breaking dinamika 2017, tebak gambar kota di Indonesia, pretest maupun post-test. Yang berhasil menebak gambar kota maupun mendapatkan nila tertinggi dari pretest atau post-test, kader SMARThealth akan mendapatkan doorprize dari Dinkes Kabupaten Malang.

Acara pertemuan Diseminasi dan Sosialisasi Aplikasi Screening Mandiri (AREEMA) Untuk Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Malang ditutup secara resmi oleh Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang pada pukul 12.43 WIB, dan dilanjutkan dengan foto bersama. *** [180422]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment