Usai Jogomulyan, Dinkes Kunjungi Desa Sumbertangkil

Usai meninjau Desa Jogomulyan selama dua jam lebih, Dinas Kesehatan (Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang) beserta Puskesmas Tirtoyudo meneruskan langkah ke arah tenggara untuk mengunjungi Desa Sumbertangkil yang juga terdampak berat gempa bumi yang berpusat di Samudera Indonesia, barat daya Kabupaten Malang.

Desa Sumbertangkil juga merupakan salah satu desa penghasil kopi yang ada di Kecamatan Tirtoyudo. Jaraknya sekitar 12 Km dari Desa Jogomulyan. Konvoi 4 mobil itu melintasi kontur tanah berlembah atau lereng berbukit dengan waktu tempuh 27 menit untuk sampai di Desa Sumbertangkil. Desa ini dikelilingi perbukitan Kendeng di bagian selatan Pulau Jawa.

 

Posko Tanggap Bencana Gempa Bumi Desa Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo

Tiba di Balai Desa Sumbertangkil yang beralamatkan di Jalan Raya Gampingan No. 1 Dusun Gampingan RT 14 RW 04 Desa Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada pukul 14.17 WIB.

Rombongan Dinkes diterima langsung oleh Kepala Desa Sumbertangkil Ari Joko Suyono di depan Pendopo Balai Desa. Rombongan itu terdiri atas Pemegang Program Jiwa Dinkes Jatim Dedi Supriyadi, ST, staf Dinkes Jatim dr. Sylvia Sari, Ketua Tim Teknis Penanganan Masalah Kesehatan Jiwa Dinkes Jatim Dr. Ns. Heni Dwi Windarwati, M.Kep., Sp.Kep. J., Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot, Kusharyanto, SKM, Koordinator Program Keswa dan Napza Dinkes Kabupaten Malang Gatot Sujono, S.St. M.Pd., Kepala Puskesmas Tirtoyudo drg. Ivan Drie beserta stafnya, Mahasiwa S2 Keperawatan Jiwa FKUB dan Institut Teknologi, Sains dan Kesehatan (ITSK) RS dr. Soepraoen serta Tim SMARThealth UB.

Rombongan Dinkes diterima Kepala Desa Sumbertangkil di depan Pendopo Balai Desa

Terlihat kesibukan relawan di pendopo tersebut yang sedang menyelenggarakan dapur umum untuk melayani korban terdampak gempa yang mengalami kerusakan tempat tinggalnya. Mobil Isuzu Elf 125 PS Turbo Diesel warna biru tua berplat nomor B 9215 PQV menjadi tempat aktivitas masak memasak Dapur Umum Lapangan Kementerian Sosial (Kemensos) terpakir di halaman depan Balai Desa.

Para relawan bahu-membahu. Ada yang mengangkat bahan makanan secara berantai, memasak, dan menyiapkan masakan ke dalam bungkusan nasi. Di pendopo itu juga terlihat Pos Layanan Dukungan Psikososial dari Kemensos. Pendopo Balai Desa Sumbertangkil, pada saat kunjungan Dinkes itu menjadi Posko Tanggap Bencana Gempa Bumi di desa tersebut.

Dapur Umum Lapangan Kemensos di halaman depan Balai Desa Sumbertangkil

Dalam audiensi dengan Kepala Desa Sumbertangkil, Dinkes mengutarakan keinginannya untuk mendengar dampak gempa di Desa Sumbertangkil. Selain itu, Tim Teknis Penanganan Masalah Kesehatan Jiwa Dinkes Jatim juga menginformasikan kepada Kepala Desa bahwa Tim Teknis akan membantu memberikan layanan kesehatan khususnya yang menyangkut penanganan masalah kesehatan jiwanya.

Tim Teknis berencana melakukan mapping dan skrining terhadap warga di Desa Sumbertangkil dengan menggunakan instrumen Self-Reporting Questionnaire-29 (SRQ-29). SRQ-29 merupakan kuesioner yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai alat ukur adanya masalah/ganggunan jiwa. SRQ-29 berisi 29 pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang mungkin mengganggu kejiwaan seseorang.

Aktivitas relawan di Pendopo Balai Desa Sumbertangkil

Tim Teknis akan melakukan skrining kesehatan jiwa dari rumah ke rumah dan di tempat pengungsian. Selain itu juga dilakukan kegiatan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial kepada penyintas gempa bumi secara langsung.

Oleh karena itu, Tim Teknis perlu menyambangi Desa Sumbertangkil terlebih dahulu agar supaya nanti Tim Teknis bisa menghitung berapa orang relawannya yang akan diterjunkan dan berapa lama mereka akan tinggal di desa ini dalam melakukan mapping dan skrining tersebut.

Balai Desa Sumbertangkil untuk Posko Tanggap Bencana Gempa Bumi di Desa Sumbertangkil

Menurut rekapitulasi kerusakan yang dibawa perawat Rafika Dewi Eko Putri, A.Md.Kep., dan bidan Rini Saraswati, S.Tr. Keb dari Ponkesdes Sumbertangkil, tercatat ada 99 unit rumah rusak berat, 126 unit rumah rusak sedang, dan 125 unit rumah rusak ringan di Desa Sumbertangkil. Tidak ada korban jiwa di Desa Sumbertangkil, dan cuma terlapor 1 orang mengalami luka ringan. Awalnya di desa ini juga didirikan tenda untuk pengungsian namun warga lebih memilih membuat tenda sendiri di halaman rumah masing-masing.

Sekitar pukul 15.00 WIB, rombongan Dinkes dan Puskesmas Tirtoyudo berpamitan kepada Kepala Desa Sumbertangkil untuk kembali ke Kepanjen dan Surabaya. *** [140421]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment