Ada Giat Pos Gizi DASHAT di Desa Krebet Senggrong

Bersamaan dengan Focus Group Discussion (FGD) Anggota Komunitas dari FKUB di ruang kerja Kepala Desa, di sebelah ruangan juga ada giat pos gizi DASHAT yang diadakan di Gedung PKK yang beralamatkan di Jalan Krebet Senggrong No. 1 Dusun Krapyak Jaya RT 17 RW 04 Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Pos gizi DASHAT digadang-gadang sebagai upaya menekan angka stunting. Perlu diketahui, stunting adalah salah satu masalah kesehatan yang menjadi sorotan. Kabupaten yang menunjukkan prevalensi stunting yang lebih tinggi daripada rata-rata nasional, menggambarkan kondisi yang membutuhkan perhatian serius, kolaborasi lintas sektor, dan inovasi dalam upaya menangani masalah stunting.

Relawan berpose dengan Ketua TP-PKK Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang

Salah satunya melalui giat Pos Gizi DASHAT yang diluncurkan oleh BKKBN. Pos Gizi merupakan metode intensifikasi pemberian makanan bergizi yang bertujuan untuk mengembalikan anak dari status gizi kurang menjadi normal kembali. Sedangkan, Pos Gizi DASHAT merupakan kombinasi antara Pos Gizi dengan konsep Positive Deviance (PD) diintegrasikan dengan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).

Pos Gizi untuk sasaran anak yang tidak naik 2 kali berturut-turut (2T), dan DASHAT untuk anak yang tidak naik 1 kali (1T).

Lembar monitor Pos Gizi DASHAT

Giat Pos Gizi DASHAT di Desa Krebet Senggrong diselenggarakan dari tanggal 29 Mei 2024 hingga 5 Juni 2024. Terlihat 12 relawan dari TPK (Tim Pendamping Keluarga) dan KPM (Kader Pembangunan Manusia) dengan penuh semangat menyelenggarakannya di Gedung PKK Desa Krebet Senggrong dengan didampingi Ketua TP PKK Desa Krebet Senggrong Ratna Wulan.

Ke-12 relawan tersebut terdiri dari Sanik, Lidya Ma’udah, Anik Sukisti, Maslika Erri Retno R, Yeni Mariana, Lusi Dwi Agustin, Endang Setyowati, Mustatik, Nur Rohmatul Hidayah, Andarini Dyah Rahayu, Nadzirotun Khasanah, dan Elly Setyowati.

Ornamen tembok berisikan edukasi

Mereka melakukan acara masak-memasak bersama para ibu balita. Menu masakannya sesuai yang telah ditentukan oleh ahli gizi sebanyak 4 menu dalam 10 hari berturut-turut. Pelaksanaan masak bersama itu 1 minggu sekali selama 12 minggu.

Pada giat hari ini, Senin (03/06), mereka mempraktikkan menu masakan. Mereka memasak kromyamsi (kroket, ayam, isi), bola-bola tahu mie, sup ikan nila, dan bubur ayam fantasi. Cluenya daun singkong.

Menu makanan untuk balita

Selain itu, juga ada penimbangan dalam giat tersebut. Karena di H-90 akan ada penimbangan dan evaluasi untuk mengetahui anak 2T yang tidak lulus setelah ditimbang dan 1T yang tidak naik 1 kali ada berapa.

Giat Pos Gizi DASHAT ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.00 WIB. Salah seorang anggota Tim Penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC) atau yang di Indonesia dikenal dengan penelitian “Dampak Polusi Udara terhadap Risiko Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronis dan Penyakit Jantung di Kabupaten Malang, Jawa Timur” berkesempatan diajak makan bersama relawan dan Ketua TP-PKK Desa Krebet Senggrong dan sejumlah perangkat desa.

Fasilitator NIHR berkunjung ke Pos Gizi DASHAT

Soal makan bersama ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam pernah bersabda seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah: “Eat together and do not eat separately, for the blessing is in being together” (Makanlah bersama-sama dan jangan makan terpisah-pisah, karena keberkahannya ada pada kebersamaan).

Apa yang dikerjakan relawan dalam giat Pos Gizi DASHAT ini cukup menarik, mengingat dalam praktiknya mereka menyiapkan perlengkapan alat memasak yang komplet beserta aneka bahan-bahan untuk memasaknya. Sebuah ujaran (quote) yang tidak diketahui pencetusnya (unknown) seakan-akan menggambarkan apa yang telah didemokan dalam memasak, “Eating is a necessity, but cooking is an art” (Makan adalah sebuah kebutuhan, tapi memasak adalah sebuah seni). *** [030624]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment