“When you ask questions, you send your constituents on mental journeys.” — James M. Kouzes and Barry Z. Posner
Matahari belum sepenuhnya tegak saat lima personil Tim Sosiologi Universitas Brawijaya (UB) bersiap melanjutkan tugas penting mereka. Hari itu, Jumat (12/09), merupakan hari kedua pelaksanaan additional piloting kuesioner COM-B, bagian dari rangkaian panjang penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC) yang tengah berlangsung di Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Piloting – yang lebih dari sekadar uji coba – menjadi tahapan krusial dalam memastikan keandalan dan ketepatan instrumen survei sebelum digunakan secara lebih luas dalam main survey. Melalui proses ini, bukan hanya pertanyaan-pertanyaan diuji, tetapi juga bagaimana alurnya bekerja di lapangan, respons warga, serta kesiapan protokol pengumpulan data.

Model COM-B – singkatan dari Capability, Opportunity, Motivation – Behavior – dipilih oleh Tim Peneliti NIHR-GHRC NCDs & EC UB sebagai kerangka utama karena kekuatannya dalam memetakan dan memahami perilaku dan telah terbukti bermanfaat dalam memandu intervensi.
Seperti yang pernah dikatakan oleh Kouzes dan Posner, “Ketika Anda mengajukan pertanyaan, Anda mengajak konstituen Anda dalam perjalanan mental.” Demikianlah yang dilakukan COM-B: membawa responden dalam eksplorasi pikiran mereka sendiri terhadap perilaku sehari-hari.

Langkah Kaki Peneliti, Suara Warga
Lima anggota tim yang terlibat hari itu adalah Andhika Krisnaloka, S.Sos., Ayu Aprilia Ningsih, S.Sos., Yuf Tarosur Rohmah, S.Sos., M.A., Fajar Alia Rizkianti, dan Benito Ahadiono. Mereka tak berjalan sendiri. Seperti hari sebelumnya, setiap personil Tim Sosiologi UB sebagian bagian TIM Peneliti NIHR-GHRC NCDs & EC ini didampingi oleh kader SMARThealth dari lima RW di Kelurahan Kepanjen. Pendampingan ini bukan sekadar teknis, namun juga membangun jembatan kepercayaan antara peneliti dan warga.
Benito menjajaki RW 01 bersama Agustin Shintowati. Ayu Aprilia menyusuri RW 02 ditemani Kristin Mariana. Fajar Alia hadir di RW 03 bersama Sunarmi Warto Dewo. Andhika mendampingi warga RW 04 bersama Rusmini, dan Yufta mengunjungi RW 05 bersama Harti.
Sementara itu, Fasilitator dari NIHR UB juga turut hadir usai mengikuti Subuh Keliling di Masjid Baitul Karim Desa Sambigede. Ia mengamati secara langsung proses piloting, khususnya di RW 05 dan RW 02, setelah sehari sebelumnya mengunjungi tiga RW lainnya.
Kegiatan dimulai pada pukul 09.45 WIB dan berlangsung hingga 11.14 WIB. Hari itu, tim berhasil mewawancarai 9 responden terakhir dari total 30 responden yang menjadi target piloting selama dua hari. Selain mewawancarai, tim juga melakukan observasi lingkungan rumah responden, fokus pada aspek pengelolaan sampah – sebuah potret kecil dari perilaku keseharian yang menjadi perhatian utama studi ini.

Istirahat, Refleksi, dan Kebersamaan
Usai pelaksanaan piloting, seluruh tim berkumpul kembali di Balai RW 01 Kelurahan Kepanjen. Di sana, waktu istirahat menjadi momen refleksi dan kebersamaan. Makan siang pun telah disiapkan dengan apik oleh Tim Sosiologi UB melalui dua kotak khas dari Little Spoon Catering.
Kotak kecil berisi kue tar mini, schotel mie, roti sus, dan air mineral Cleo, sedangkan kotak besar berwarna cokelat menyuguhkan nasi putih, bihun goreng, udang crispy, oseng-oseng worel dan ucet, steak daging, sambal, dan shrimp crackers.
Suasana hangat dan penuh canda menyelimuti ruangan. Meski lelah, terlihat kepuasan tersirat di wajah personil Tim Sosiologi UB dan kader. Mereka tahu, setiap langkah mereka hari itu bukan sekadar pengisian kuesioner, tapi bagian dari misi yang lebih besar, yaitu memahami perilaku masyarakat demi menciptakan intervensi yang lebih tepat sasaran di masa depan.
Tak lama setelah makan siang, Benito bersama Fasilitator NIHR UB berpamitan sejenak. Waktu telah memasuki waktu salat Jumat. Mereka melangkah menuju Masjid Baiturrohman Kepanjen, menunaikan ibadah di tengah kesibukan tugas lapangan.

Menutup Hari Kedua dengan Makna
Hari kedua tambahan piloting kuesioner COM-B bukan hanya tentang angka dan pertanyaan. Ini adalah tentang mendengar, menyerap, dan menyelami kehidupan masyarakat Kepanjen. Lewat kerangka COM-B, Tim Sosiologi UB UB tidak hanya bertanya, tapi juga membangun perjalanan mental bersama warga, menuju pemahaman yang lebih utuh tentang perilaku manusia dalam konteks keseharian.
Dan seperti pepatah lama yang tak lekang oleh waktu: “Tak kenal maka tak sayang.” Maka hari itu, Tim Sosiologi UB dan warga Kepanjen saling mengenal – melalui percakapan, pengamatan, dan kehadiran nyata di tengah kehidupan mereka. *** [130925]
Oleh: Budiarto Eko Kusumo | Editor: Budiarto Eko Kusumo