“Dunia yang bebas polusi plastik bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah komitmen terhadap kehidupan – sebuah komitmen terhadap generasi mendatang.” ― Amit Ray, Beautify your Breath – Beautify your Life
Semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap lingkungan tercermin dalam kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Melalui Bank Sampah Terintegrasi, yang digelar di Gedung Serbaguna Basakom (Bakalan Satu Komando) Desa Bakalan, beralamatkan di Jalan Raya Bakalan No. 47 Dusun Bakalan 1 RT 01 RW 02 Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malan, pada Senin (23/06).
Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang berkelanjutan, serta mendukung sistem bank sampah sebagai solusi konkret bagi permasalahan sampah di tingkat lokal.
Acara ini dimulai tepat pada pukul 09.09 WIB, dengan pembuka kata dari Master of Ceremony (MC), Muhammad Ainul Yaqin, yang juga menjabat sebagai Kamituwo Kebonjati. Ia menyambut seluruh peserta dengan ucapan selamat datang, disusul dengan pembacaan doa bersama, serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh Ulfi Ziadatar Rizky, staf dan operator Desa Bakalan.

Hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh penting dan elemen masyarakat Desa Bakalan, antara lain: Pengurus BPD, Pendamping Desa Bakalan, Tokoh Agama, Karang Taruna, Pengurus Bank Sampah, Ketua TP PKK, LPMD, Kader Kesehatan, Ketua Fatayat, Ketua Muslimat, hingga Ketua Pengurus Layanan Sampah. Keberagaman partisipan ini menunjukkan betapa pengelolaan sampah bukan hanya tugas satu pihak, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat.
Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala Desa Bakalan, Syamsul Arifin, yang menyampaikan harapannya atas keberadaan bank sampah. “Biasanya, sampah diambil dari warga melalui sistem berlangganan dan dibuang ke TPA Talangagung, namun masih kewalahan. Tapi Alhamdulillah, sekarang sudah ada bank sampah lagi. Semoga paparan dari Tim NIHR UB nanti bisa dipahami dan diimplementasikan oleh masyarakat,” ujar beliau.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Centre Head of NIHR (National Institute for Health and Care Research) Universitas Brawijaya (UB), Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes., Sp.KKLP, yang menyoroti dampak negatif pembakaran sampah, khususnya plastik, terhadap kesehatan. “Pembakaran plastik menghasilkan dioksin yang bisa menjadi racun jika masuk ke dalam tubuh. Ini dapat menyebabkan penyakit seperti PPOK, stroke, hingga gangguan jantung. Oleh karena itu, pengelolaan sampah adalah investasi untuk kesehatan masyarakat. Saya berharap warga bisa berpartisipasi agar kita semua menjadi sehat,” tegas Prof. Andarini.

Pukul 09.26 WIB, acara berlanjut dengan Perkenalan Tim Implementasi dan Tujuan Kegiatan Sosialisasi dari Dr. Rizka Amalia, S.K.Pm., M.Si., Koordinator Tim CEI (Community Engagement and Involvement). Dr. Rizka menjelaskan ada empat tujuan utama sosialisasi, yaitu:
1. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang konsep dan manfaat pengelolaan sampah melalui bank sampah yang terintegrasi secara menyeluruh.
2. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dan dalam kegiatan pemilahan, pengumpulan, dan pengelolaan sampah di Tingkat rumah tangga dan komunitas.
3. Menumbuhkan kesadaran lingkungan dan ekonomi sirkular, di mana sampah dipandang sebagai sumber daya bernilai ekonomi dan dapat meningkatkan kesejahteraan Masyarakat.
4. Membangun jaringan dan sinergi antar pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa, pelaku usaha, dan masyarakat umum untuk mendukung pengelolaan bank sampah yang terintegrasi.
Setelah perkenalan dari Dr. Rizka, acara dilanjutkan dengan penyerahan surat tugas kepada kader lingkungan hidup NIHR, sebagai simbol peran aktif kader dalam keberlanjutan program ini. Penyerahan dilakukan secara langsung oleh Prof. Andarini.

Pukul 09.39 WIB, giliran Arif Teguh Riyanto, Ketua Bakalan Waste Bank (BWB), dan Ahmad Yani, Ketua Forum Kader Lingkungan (FKL) Kabupaten Malang, yang berbagi pengetahuan praktis dan inspiratif mengenai bank sampah.
Ahmad Yani menekankan bahwa pengelolaan sampah harus berbasis pada kesadaran ekologis. “Manusia adalah bagian dari lingkungan. Tapi jika lingkungan rusak, maka manusianya juga akan terkena dampaknya,” katanya.
Pukul 10.46 WIB dilakuan doa penutup oleh Muhammad Mas’ud, Kasi Kesejahteraan Sosial, dan diteruskan melakukan sesi foto Bersama dari semua yang hadir di Gedung Serbaguna Basakom Desa Bakalan yang berwarna biru tersebut.

Sebagai penutup, penting untuk merefleksikan kutipan bijak dari Amit Ray (lahir 12 Agustus 1960), seorang penulis dan guru spiritual India, yang dikenal karena ajarannya tentang meditasi, yoga, kedamaian, dan kasih sayang, dalam Beautify your Breath – Beautify your Life:
“Plastic pollution free world is not a choice but a commitment to life – a commitment to the next generation” (Dunia yang bebas polusi plastik bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah komitmen terhadap kehidupan – sebuah komitmen terhadap generasi mendatang).
Melalui kegiatan ini, Desa Bakalan menegaskan komitmennya untuk menjadi desa yang tidak hanya bersih, tetapi juga berdaya dan sehat melalui pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang terstruktur dan berkelanjutan. *** [230625]
Oleh: Budiarto Eko Kusumo | Editor: Budiarto Eko Kusumo