Belajar dari Lapangan: Mengamati Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas Kepanjen

Puskesmas Kepanjen mendapat kunjungan dari Dr. Judite Goncalves, Asisten Profesor Riset Sistem Kesehatan Global dari Imperial College London (ICL), pada Kamis pagi (17/07). Kunjungan ini untuk melihat secara langsung pelayanan kesehatan primer di Indonesia, khususnya di Puskesmas Kepanjen, yang berlokasi di Jalan Jatirejoyoso No. 4, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Perlu diketahui juga, kegiatan ini merupakan bagian kerja sama antara NIHR UB dan ICL dalam rangka meningkatkan kapasitas riset dan pengembangan sistem kesehatan global dalam konteks negara berkembang.

Didampingi oleh Tim NIHR (National Institute for Health and Care Research) Universitas Brawijaya (UB), Goncalves tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB menggunakan dua mobil berwarna hitam. Goncalves merupakan seorang ekonom kesehatan dengan fokus pada keterkaitan antara sistem kesehatan dan isu-isu lingkungan, perubahan iklim, serta transisi hijau.

Belajar dari Lapangan: Mengamati Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas Kepanjen
Dr. Judite Goncalves berpose dengan jajaran Puskesmas Kepanjen dan Tim NIHR UB

Ia tertarik untuk melihat layanan kesehatan primer di negara berpenghasilan rendah dan menengah seperti Indonesia dan Brasil, dengan pendekatan penelitian berbasis teknik ekonometrika kuasi-eksperimental untuk mengevaluasi dampak kebijakan publik.

Rombongan yang berjumlah 10 orang tersebut disambut langsung oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Kepanjen, dr. Ruri Pujianti, beserta sejumlah stafnya di Ruang Pertemuan Lantai 2. Acara dipandu oleh research fellow NIHR UB, Dwi Sari Puspaningtyas, MSPH.

Sambutan pertama datang dari Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes., Sp.KKLP selaku Centre Head NIHR UB. Dalam sambutannya, Prof. Andarini menjelaskan maksud kedatangan Goncalves ke Puskesmas Kepanjen, yakni untuk mendapatkan pemahaman langsung tentang bagaimana layanan primer dijalankan di lapangan.

Ruang Layanan Pasien Disabilitas Puskesmas Kepanjen, Kabupaten Malang

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kapus Kepanjen. Pada kesempatan itu, dr. Ruri menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan tersebut. Ia merasa senang karena Puskesmas Kepanjen menjadi lokasi kunjungan Learning from the Field: Observing Primary Health Care (Belajar dari Lapangan: Mengamati Pelayanan Kesehatan Primer).

Tak berlama-lama, acara berlanjut dengan pemaparan profil Puskesmas Kepanjen. Dalam presentasinya, dr. Ruri memaparkan berbagai layanan yang tersedia, mulai dari layanan umum, kesehatan ibu dan anak, hingga pelayanan khusus seperti Poli Tulip dan sebagainya. Ia juga menjelaskan bagaimana alur pelayanan primer diterapkan sejak pasien mendaftar hingga mendapatkan layanan kesehatan yang dibutuhkan.

Sekitar pukul 09.31 WIB, sesi tanya jawab dibuka. Dr. Goncalves mengajukan pertanyaan terkait pengelolaan Poli Jiwa, sementara Prof. Andarini menanyakan praktik perawatan paliatif di puskesmas.

Kapus Kepanjen berikan penjelasan layanan kesehatan primer di depan Poli Umum dan Poli Tulip

Menanggapi pertanyaan tersebut, dr. Ruri menjelaskan bahwa Poli Jiwa telah berjalan meskipun masih menghadapi kendala, seperti keterbatasan ruang yang memadai untuk anamnesis pasien jiwa. Saat ini, baru Desa Dilem yang memiliki Posyandu Jiwa, sementara desa-desa lain masih mengandalkan kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan.

Untuk perawatan paliatif, Puskesmas Kepanjen melakukan pendekatan kunjungan rumah dengan melibatkan tenaga kesehatan dari Ponkesdes dan kader kesehatan. Dalam kondisi tertentu, dokter juga turut dilibatkan untuk memberikan layanan yang lebih intensif dan menyeluruh.

Selesai tanya jawab, sesi dilanjutkan dengan foto bersama seluruh peserta dan rombongan, lalu observasi lapangan. Dr. Goncalves bersama rombongan diajak berkeliling Puskesmas, dimulai dari area pendaftaran hingga ruang-ruang layanan yang menunjukkan keterpaduan sistem layanan primer. Pengalaman langsung ini memperlihatkan betapa terintegrasinya pelayanan yang ditawarkan oleh Puskesmas Kepanjen.

Dr. Goncalves lakukan refleksi usai berkeliling Puskesmas Kepanjen, dari pintu ke pintu

Setelah observasi, rombongan kembali ke ruang pertemuan untuk sesi refleksi. Dalam kesempatan itu, Goncalves menyampaikan kesan positifnya terhadap sistem yang dijalankan oleh Puskesmas Kepanjen. Ia menyatakan bahwa ini adalah kali pertama ia melihat implementasi layanan primer yang begitu lengkap dan terkoordinasi dengan baik.

“Belajar langsung dari lapangan memberi pemahaman yang lebih dalam daripada sekadar teori. Ini membantu kami melihat kompleksitas sistem, dan betapa pentingnya adaptasi, observasi langsung, serta pembelajaran dari keberhasilan dan tantangan nyata di lapangan,” ungkap Goncalves dalam refleksinya.

Kegiatan berakhir pukul 10.26 WIB, menandai selesainya sebuah momen pembelajaran lintas negara dan disiplin ilmu yang berharga. Kunjungan ini tidak hanya mempererat hubungan kerja sama internasional, namun juga memperkuat pentingnya pelayanan kesehatan primer sebagai fondasi sistem kesehatan yang tangguh dan inklusif. *** [170725]

Leave a Comment