
Seperti halnya Tim Enumerator lainnya yang bertugas di wilayah Banyuwangi, Tim Enumerator Kaliploso pun memulai pergerakan mereka dari basecamp Tamanagung. Setelah menempuh perjalanan panjang dari Malang, seluruh tim berkumpul terlebih dahulu di titik transit ini sebelum akhirnya menyebar menuju desa-desa lokasi tugas masing-masing.
Sejak pagi menjelang, satu per satu dari enam Tim Enumerator mulai bergerak meninggalkan Tamanagung. Mereka menuju desa tempat mereka bertugas untuk melaksanakan penelitian dalam program NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC).
Salah satu tim yang melakukan moving adalah Tim Enumerator Kaliploso yang terdiri dari Achmad Zaini, S.P., Angan Setiawan, S.Kep.Ners., Rahmanurraudhotul Amin, SKM, dan Wildan Dwi Nafi’an, S.Pd.
Menjelang sore hari, Tim NIHR (National Institute for Health and Care Research) Universitas Brawijaya (UB) – Fildzah Cindra Yunita, S.Kep., MPH, Serius Miliyani Dwi Putri, SKM, M.Ked.Trop., Meutia Fildzah Sharfira, SKM, MPH, dan Fasilitator NIHR UB – mendampingi keempat anggota Enumerator Kaliploso dalam perjalanan menuju basecamp mereka.
Jarak antara Tamanagung dan Kaliploso sekitar 10,7 kilometer, ditempuh dengan melintasi Jalan Sumberjeruk, melewati Jalan Benculuk–Rogojampi, dan terus ke Jalan Diponegoro hingga akhirnya sampai di rumah Kepala Desa (Kades) Kaliploso, Rudi Hartono, S.Th.I, yang terletak di Dusun Plosorejo RT 01 RW 05, Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi.
Desa Kaliploso sendiri adalah desa terkecil dari sembilan desa yang berada dalam wilayah administratif Kecamatan Cluring. Luas wilayahnya hanya 4,18 Km² atau sekitar 6,21% dari total wilayah kecamatan. Desa ini terbagi menjadi dua dusun, yakni Kalirejo dan Plosorejo.
Namun demikian, meski kecil secara kewilayahan, Desa Kaliploso menyimpan potensi besar. Dikenal sebagai desa yang maju, Kaliploso memiliki berbagai kegiatan ekonomi dan sosial yang hidup. Di bidang pertanian, desa ini mengembangkan agro pertanian yang produktif. Sungai dan saluran irigasinya pun dikenal bersih dan tertata.
Tak hanya itu, kreativitas warga Kaliploso juga tak kalah membanggakan. Desa ini pernah menyabet juara Festival Kali Bersih tingkat kabupaten dan rutin menggelar event seperti Kaliploso Horti Carnival dan Fish Harvest Festival.
Warga Kaliploso juga aktif mengembangkan program sosial dan penguatan SDM. Pemerintah desa setempat, sejak tahun 2020, telah meluncurkan program-program seperti Warga Asih Warga (WAW), Warga Asih Yatim (WAY), serta pendirian Lembaga Kursus dan Pelatihan “Smart Gen” untuk menyiapkan masyarakat yang lebih siap kerja. Selain itu, Kaliploso juga mencatatkan peluncuran Agrowisata Kebun Al Quran (AKA) sebagai salah satu terobosan unggulan.
Di rumah Kades Rudi Hartono, Tim NIHR UB disambut dengan sangat ramah. Dalam kesempatan tersebut, Tim NIHR UB mendapatkan banyak informasi mengenai perkembangan desa, potensi lokal, serta berbagai inisiatif kreatif yang telah dan sedang dikembangkan.
Setelah berdiskusi dan menyerahkan Tim Enumerator Kaliploso kepada Kades agar difasilitasi dalam komunikasi dengan warga selama proses penelitian berlangsung, Tim NIHR UB akhirnya berpamitan. Hari sudah menjelang waktu Isya’, dan Tim harus kembali ke titik koordinasi untuk bersiap mendampingi tim lainnya di lokasi berbeda.
Kehadiran Tim Enumerator Kaliploso di Desa Kaliploso diharapkan mampu menggali informasi berharga dalam Household Listing (HH Listing) pada riset NIHR-GHRC NCDs & EC. Dengan dukungan penuh dari pemerintah desa dan semangat kolaboratif masyarakatnya, Kaliploso bukan hanya menjadi lokasi penelitian – tetapi juga cerminan desa kecil dengan langkah besar menuju masa depan yang berkelanjutan. *** [180625]
Oleh: Budiarto Eko Kusumo | Editor: Budiarto Eko Kusumo