Deteksi Dini Dimulai dengan Silaturahmi: Koordinasi NIHR UB Siapkan Skrining Warga Tlogorejo

Di jantung kesuksesan setiap kegiatan pengumpulan data di tingkat akar rumput, terletak sebuah simpul yang sangat vital: koordinasi. Hal ini dilakukan untuk memulai Kegiatan Survei Pendahuluan (Baseline Survey) NIHR di Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.

Narasi kolaborasi antara Tim Penelitian NIHR-GHRC NCDs & EC Universitas Brawijaya (UB) dan perangkat desa bukan sekadar formalitas, melainkan pondasi yang menentukan kualitas dan kelengkapan data.

Perangkat desa, dengan pemahaman mendalam tentang konteks komunitas mereka, berperan sebagai pemandu yang membuka akses, memfasilitasi penerimaan masyarakat, dan membangun jembatan kepercayaan yang sangat diperlukan.

Selepas pelatihan enumerator, Tim Penelitian NIHR-GHRC NCDs & EC UB segera bergerak untuk merajut kemitraan strategis ini. Setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Pagak pada Kamis (16/10), giliran Pemerintah Desa Tlogorejo yang disambangi pada Jumat (17/10) pagi.

Deteksi Dini Dimulai dengan Silaturahmi: Koordinasi NIHR UB Siapkan Skrining Warga Tlogorejo
Penjelasan agenda lapangan NIHR oleh perwakilan Tim NIHR UB

Bertempat di Pendopo Balai Desa Tlogorejo, Dusun Dadapan, pertemuan ini dihadiri oleh seluruh unsur kepemimpinan desa. Kehadiran mereka yang lengkap – mulai dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Dusun (Kamituwo), Ketua RW, Ketua RT, Bidan Desa, hingga Ketua TP PKK – semakin dimudahkan karena bertepatan dengan agenda pemetaan tanah dari BPN.

Desa Tlogorejo, dengan struktur wilayah yang kompleks terdiri atas 3 dusun (Judeg, Druju, dan Dadapan) yang terbagi menjadi 36 RT dan 9 RW, jelas membutuhkan panduan dari para pemimpin lokal ini. Enumerator, meski terlatih, adalah wajah-wajah baru yang membutuhkan legitimasi. Di sinilah koordinasi memainkan perannya yang paling krusial.

Acara yang dipandu oleh Sekretaris Desa (Sekdes), Dian Rahma, resmi dimulai pukul 09.43 WIB. Dalam prakata hangatnya, Sekdes Dian mengingatkan semua pihak bahwa ini adalah kelanjutan dari pendataan Household Listing yang telah dilakukan sebelumnya, yang kini naik tingkat menjadi skrining kesehatan bagi warga.

Sebuah tradisi kebangsaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengawali pertemuan, menyatukan visi dan semangat semua yang hadir untuk tujuan yang sama. Dalam menyanyikan lagu kebangsaan ini, semua hadirin dalam posisi berdiri.

Kamituwo, Ketua RW dan Ketua RT hadir dalam Koordinasi terkait Kegiatan Survei Pendahuluan (Baseline Survey) NIHR di Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang

Visi tersebut kemudian diperjelas oleh perwakilan Tim Penelitian NIHR UB, Fildzah Cindra Yunita, S.Kep., MPH. Dengan lugas, Fildzah memaparkan agenda lapangan selama tiga bulan ke depan: skrining kesehatan untuk warga berusia 40 tahun ke atas yang telah terdaftar.

Enam nama enumerator yang akan turun ke lapangan – Febrina Shinta Nurrachnma, Ciagusbandiah, Fahriza Amalia, Riasyah Al Waja Permatasari, Syndi Munawaroh, dan Ummul Fadilah Rahmawati – ditampilkan, memperkenalkan wajah-wajah yang akan berinteraksi langsung dengan warga.

Skrining ini bertujuan untuk deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM), khususnya PPOK dan Kardiovaskular, dengan bantuan teknologi aplikasi SMARThealth. Hasilnya bukan hanya untuk kepentingan penelitian, tetapi juga menjadi aset berharga bagi Pustu Tlogorejo dalam memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) kinerjanya.

Dukungan penuh kemudian disampaikan oleh Kepala Desa (Kades) Tlogorejo, Eko Wahyudi. Dalam sambutannya, beliau menyatakan senang dan apresiasinya atas kegiatan yang membawa dampak kesehatan langsung bagi warganya.

Tim Enumerator memperkenalkan diri dengan perangkat desa, Ketua RW, Ketua RT, bidan desa, dan Ketua TP PKK

Dengan tegas, Kades Eko meminta seluruh jajarannya untuk memfasilitasi dan mendukung kelancaran kegiatan ini. Permintaan ini adalah sebuah legitimasi sosial-politik yang powerful, sebuah “entrance ticket” yang tak ternilai bagi tim enumerator untuk diterima oleh komunitas.

Pada akhirnya, rangkaian koordinasi ini adalah sebuah simfoni kolaborasi. Sebuah kata bijak dari Ogwo David Emenike, Author, Freelance Writer, and Researcher asal Nigeria, dengan tepat menggambarkan esensinya:

Bersikaplah kohesif dalam urusan Anda. Kepercayaan yang dibangun atas dasar saling mendukung, memfasilitasi komunikasi dan mendorong koordinasi dapat bermanfaat.”

Koordinasi di Balai Desa Tlogorejo itu bukan sekadar rapat. Ia adalah proses membangun kepercayaan, memfasilitasi komunikasi yang lancar, dan mendorong koordinasi yang erat. Fondasi inilah yang akan memastikan setiap ketukan pintu oleh enumerator di 36 RT Tlogorejo disambut dengan tangan terbuka, setiap data yang terkumpul akurat dan bermakna, dan pada akhirnya, tujuan mulia deteksi dini PTM untuk kesehatan masyarakat yang lebih baik dapat terwujud. Koordinasi yang baik, pada dasarnya, adalah langkah pertama menuju komunitas yang lebih sehat. *** [191025]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo     |     Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment