“Seseorang tertarik pada keindahan. Keindahan adalah koordinasi berbagai hal, sedemikian rupa, sehingga itulah yang menarik Anda. Keindahan hampir terdefinisi dengan sendirinya.” –Mark Helprin
Di balik keberhasilan sebuah penelitian, terdapat upaya kolaboratif yang tak ternilai. Seperti halnya koordinasi kegiatan Survei Pendahuluan (Baseline Survey) yang dilakukan oleh Tim Penelitian NIHR-GHRC NCDs & EC Universitas Brawijaya (UB) di Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, yang menjadi bagian penting dalam menyukseskan tahapan skrining kesehatan masyarakat.
Koordinasi ini sedianya dijadwalkan berlangsung pada Kamis (16/10). Namun, karena bertepatan dengan adanya undangan resmi di Pendopo Kecamatan Bululawang, maka pelaksanaannya diundur menjadi Senin (20/10). Perubahan jadwal ini tidak mengurangi semangat seluruh pihak dalam membangun kerja sama yang solid demi kesuksesan program ini.

Acara koordinasi yang berlangsung di Pendopo Sasana Manggala Praja Desa Bakalan ini dimulai tepat pukul 09.31 WIB, dibuka oleh Abdul Hamid, Kamituwo dari Banjarsari 1, yang bertindak sebagai Master of Ceremony. Kehadiran perangkat desa, kamituwo, Ketua RW, Ketua RT, bidan desa serta kader kesehatan menandakan keseriusan komunitas lokal dalam menyambut kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Kepala Desa (Kades) Bakalan, Syamsul Arifin, menyampaikan rasa senangnya atas keberlanjutan kegiatan yang dilakukan UB di desanya. Setelah sebelumnya ada pembentukan bank sampah dan kegiatan Household Listing, kini warga Desa Bakalan akan mendapatkan manfaat dari skrining kesehatan. “Saya sangat mendukung kegiatan yang memberikan kebaikan bagi warga,” tegas Kades Syamsul Arifin.
Selanjutnya, giliran perwakilan dari Tim Penelitian NIHR-GHRC, Raissa Manika Purwaningtias, M.Sc, yang memaparkan secara rinci agenda kegiatan lapangan yang akan berlangsung selama tiga bulan ke depan. Fokus utamanya adalah skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), khususnya Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dan Kardiovaskular.

Raissa menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari Household Listing, dengan target sasaran adalah warga berusia 40 tahun ke atas yang telah terdata sebelumnya – jumlahnya diperkirakan mencapai sekitar 1.800 orang yang tersebar di seluruh wilayah Desa Bakalan.
Desa Bakalan sendiri terdiri dari enam dusun, yakni: Bakalan 1 (7 RT, 2 RW), Bakalan 2 (7 RT, 2 RW), Banjarsari 1 (5 RT, 2 RW), Banjarsari 2 (4 RT, 2 RW), Jamuran (2 RT, 1 RW), dan Kebonjati (2 RT, 1 RW).
Dalam sesi tanya jawab, sejumlah pertanyaan dan masukan dilontarkan oleh peserta, termasuk dari perangkat desa, bidan desa, serta kader kesehatan. Hal ini mencerminkan antusiasme dan partisipasi aktif masyarakat dalam menyukseskan kegiatan ini.

Menjelang akhir acara, Raissa memperkenalkan tim enumerator yang akan turun langsung melakukan pengumpulan data, yaitu Ikrima Dwi Anjani, Dian Fiqi Amaliah, Handykha Bayangkara, dan Ahmad Ashim Muttaqin.
Keberadaan mereka di lapangan nantinya akan sangat terbantu oleh dukungan perangkat desa dan tenaga kesehatan setempat, baik dalam menjangkau wilayah yang tersebar, membangun komunikasi dengan warga, maupun memastikan validitas data yang dikumpulkan.
Sebagai penutup, acara diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Umar Maksum, Kamituwo dari Banjarsari 2, dan dilanjutkan dengan foto bersama seluruh peserta dengan Tim Penelitian NIHR-GHRC NCDs & EC.

Koordinasi yang Menyatukan
Koordinasi seperti ini bukan sekadar urusan teknis. Ini adalah jembatan antara ilmu pengetahuan dan kehidupan nyata masyarakat. Keterlibatan aktif para pemangku kepentingan lokal membuktikan bahwa keberhasilan sebuah survei bukan hanya soal metode, tetapi juga soal keterhubungan sosial, rasa saling percaya, dan niat baik untuk meningkatkan derajat kesehatan bersama.
Sebagaimana diungkapkan oleh Mark Helprin, “Seseorang tertarik pada keindahan. Keindahan adalah koordinasi berbagai hal, sedemikian rupa, sehingga itulah yang menarik Anda. Keindahan hampir terdefinisi dengan sendirinya” — dan dari sinilah, keindahan sebuah kerja sama mulai tampak di Desa Bakalan. *** [201025]
Oleh: Budiarto Eko Kusumo | Editor: Budiarto Eko Kusumo