Dua Hari, Dinkes Kabupaten Malang Gelar Workshop Posyandu Jiwa Bagi Petugas Puskesmas

Dalam dua hari ini, Rabu (22/06/2022) dan Kamis (23/06/2022), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menggelar workshop posyandu jiwa yang diikuti petugas Puskesmas, yang dalam hal ini adalah penanggung jawab kesehatan jiwa (Keswa) Puskesmas se-Kabupaten Malang.

Pelaksanaan diadakan di Ruang Singhasari Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall yang berada di Jalan Panglima Sudirman No. 5 Dusun Ketawang RT 03 RW 01 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Sambutan dan pembukaan workshop oleh Kasi PTM Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Acara workshop dimulai tepat pukul 09.00 WIB dengan ucapan selamat datang kepada peserta workshop oleh Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.St., M.Pd., salah seorang sesepuh Seksi PTM Keswa yang menangangi masalah Keswa. Kemudian, MC mengajak berdoa bersama sebelum acara workshop resmi dibuka.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Ulinati, mantan mahasiswi magang Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang di Seksi PTM Keswa. Dalam menyanyikan lagu kebangsaan ini, seluruh peserta dimohon berdiri.

Berikutnya, acara diisi dengan pembukaan oleh Kepala Seksi (Kasi) PTM Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Dalam pembukaan itu, Paulus Gatot mengatakan bahwa masalah kesehatan jiwa di Kabupaten Malang belumlah optimal karena keterbatasan-keterbatasan yang ada, seperti tenaga kesehatan yang menangani, obat-obatan yang terbatas, rujukan yang berbelit-belit, dan lain-lain.

Pemaparan materi 1

Kondisi yang terjadi saat ini adalah terdapatnya beban yang sangat besar di RSJ/RS rujukan utama di Indonesia, meskipun sebagian dari kasus tersebut sebenarnya dapat ditangani di pelayanan kesehatan primer.

Layanan kesehatan primer di Puskesmas atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai ujung tombak layanan kesehatan di masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam penyediaan layanan kesehatan jiwa yang terpadu dengan layanan kesehatan umum. Namun terbatasnya sumber daya kesehatan jiwa terlatih merupakan salah satu masalah yang perlu diatasi.

Untuk itu Dinkes Kabupaten Malang melalui Seksi PTM Keswa mengadakan workshop posyandu jiwa bagi petugas kesehatan, yang diikuti oleh 39 petugas kesehatan dari 39 Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang.

Penanya 1 pada pemaparan materi 1

Usai memberikan sambutan, Kasi PTM Keswa berkenan membuka dengan resmi workshop tersebut, selanjutnya diteruskan dengan pretest yang dipandu oleh Ns. Alfunnafi Fahrul Rizzal, M.Kep., Sp. Kep. J, seorang tenaga pengajar di Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITSK) RS dr. Soepraoen, dan juga beraktivitas di Unit Psikiatri RS dr. Soepraoen.

Pukul 09.49 WIB acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi 1 yang disampaikan oleh Dr. Ns. Heni Dwi Windarwati, M. Kep., Sp.Kep.J., dari Universitas Brawijaya, dengan judul “Konsep Kesehatan Jiwa Masyarakat.”

Dalam materi tersebut, Dr. Heni mendedah pengertian-pengertian yang ada dalam kesehatan jiwa masyarakat serta perjalanan istilah-istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada orang dengan disabilitas psikososial yang ada.

Pemaparan materi 2

Selesai paparan, dilakukan tanya jawab yang dipandu oleh Gatot Sujono, dan dijawab oleh Dr. Heni agar supaya peserta workshop mendapatkan pemahaman dan gambaran secara jelas. Terlihat ada dua penanya pada sesinya Dr. Heni.

Selesai tanya jawab, acara digunakan untuk ishoma. Ishoma adalah singkatan dari kata istirahat, sholat, dan makan. Namun, pada kenyataannya, peserta langsung menuju ke meja snack maupun makan siang terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan istirahat, dan terus sholat.

Di meja snack, terdapat kemasan yang berisi pie buah, kue tok, lumpia. Di sampingnya ada teh dan kopi panas. Sementara itu, di meja hidangan makan siang tersaji aneka menu: nasi putih, nasi goreng jawa, sup jagung telur, tahu campur, fuyung hay, bestik daging, udang crispy, ayam rica-rica, kerupuk udang, sambal matah, air mineral Cheers, semangka, melon, dan es Manado.

Penanya pria pada pemaparan materi 2

Pukul 12.20 WIB acara diisi oleh Kasi PTM Keswa dengan memaparkan “Kebijakan Dan Strategi Program Kesehatan Jiwa Di Kabupaten Malang.” Dalam materinya, Paulus menjelaskan tantangan pembangunan kesehatan dalam transisi epidemiologi, transisi demografi, transisi gizi, dan transisi perilaku.

Arah pembangunan kesehatannya, berisi upaya promotif dan preventif serta peningkatan universal health coverage menuju masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Dalam pengendalian PTM/Gangguan Kejiwaan, upaya promotif dan preventif PTM dilaksanakan untuk mengubah perilaku masyarakat dan deteksi dini faktor risiko PTM/Keswa.

Usai paparan Kasi PTM Keswa, acara disambung dengan evaluasi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Gangguan Mental Emosional (GME), dan depresi. Kurang lebih delapan belas menit berlangsung, terus dilanjutkan dengan pemaparan materi 2 yang diisi oleh Ns. Muhammad Sunarto, M.Kep., Sp.Kep.J., seorang tenaga pengajar di Departemen Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Jiwa Universitas Brawijaya, dengan titel “Konsep Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kesehatan Jiwa.”

Penanya wanita pada pemaparan materi 2

Menurut Sunarto, Posyandu Kesehatan Jiwa bertujuan untuk menurunkan angka kekambuhan pada ODGJ, mempertahankan kondisi sehat jiwa melalui indikator kemandirian dan produktivitas, dan meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan jiwa serta kegiatan lainnya yang menunjang tercapainya masyarakat sehat jiwa sejahtera dan penurunan stigma pada ODGJ.

Acara workshop di hari pertama ini selesai pada pukul 14.33 WIB, dan MC mengumumkan untuk hari kedua besok diharapkan semua peserta datang tepat waktu karena besok akan ada praktek Posyandu Kesehatan Jiwa 1 di pagi hari. *** [220622]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment