FGD NIHR dan Pengukuran Kualitas Udara di Desa Sukomulyo

Desa Sukomulyo merupakan salah satu desa dari lima desa yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Sukomulyo, dan menjadi enumeration area dalam penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC).

Bersamaan dengan jadwal pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) di Desa Roomo, juga diadakan FGD Fase 1 di Desa Sukomulyo. FGD Fase 1 mencakup FGD dengan kader kesehatan, FGD dengan wakil masyarakat terdampak polusi udara (laki-laki), FGD dengan wakil masyarakat terdampak polusi udara (perempuan), dan FGD dengan tokoh masyarakat terdampak polusi udara.

Sambutan Kades Sukomulyo

FGD di Desa Sukomulyo yang digawangi fasilitator  NIHR berlangsung di Ruang Pertemuan Lantai 2 Kantor Desa Sukomulyo yang beralamatkan di Jalan K.H. A, Bisri II No. 26 RT 10 RW 03 Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.

Sebelum prosesi implementasi FGD, terlebih dahulu acara diisi dengan sambutan dari Kepala Desa (Kades) Sukomulyo H. Subiyanto. Dalam sambutannya, Kades Sukomulyo menyambut Tim Penelitian NIHR dan sekaligus warganya yang diundang untuk berpartisipasi dalam FGD yang akan dilangsungkan.

Kemudian fasilitator NIHR juga diberikan kesempatan oleh Kades untuk menjelaskan perihal penelitian NIHR. Pada kesempatan itu, fasilitator NIHR berusaha menjelaskan secara ringkas perihal penelitian NIHR, dan sekaligus mengutarakan maksud dan tujuannya kedatangannya pada Jumat (19/07) yang ingin melakukan FGD bersama warga sesuai kaidah dalam pengumpulan data kualitatif.

FGD dengan kader kesehatan 

Setelah itu, langsung diadakan FGD. Para pemandu atau moderator berusaha mengatur tempat duduknya masing-masing. FGD dengan kader kesehatan yang dipandu oleh Sekar Aqila Salsabila, S.AP, M.AP dengan notulis Alifatul Nisa’, S.P., berada di sisi timur dekat pintu masuk ruang pertemuan. Pesertanya ada 4 orang.

FGD dengan wakil masyarakat terdampak polusi udara (perempuan) dimoderatori oleh Tanjung Prameswari, S.Tr.P., dengan mengambil tempat di bagian tengah sisi selatan. Pesertanya sebanyak 6 orang.

Kemudian FGD dengan tokoh masyarakat terdampak polusi udara yang sedianya dilakukan oleh fasilitator NIHR akhirnya diserahkan ke sejoli anggota Tim Penelitian NIHR, yaitu Arief Budi Santoso, S.E., dan Elmi Kamilah, S.Sos., dengan jumlah peserta sebanyak 5 orang.

FGD dengan wakil masyarakat terdampak polusi udara (perempuan) disaksikan oleh Kades Sukomulyo

Sementara itu, fasilitator NIHR terus berkoordinasi dengan staf Desa Sukomulyo Lilik dan juga Kades H. Subiyanto terkait belum hadirnya wakil masyarakat terdampak polusi udara (laki-laki). Berkat koordinasi tersebut, akhirnya berdatanganlah 5 orang.

Diakui oleh Kades maupun staf Desa Sukomulyo, mengumpulkan orang di sini tergolong gampang-gampang susah. Karena coraknya yang urban dengan dikelilingi berbagai industri, banyak masyarakatnya mencari nafkah pada pagi hari.

“Luas Desa Sukomulyo adalah 360 hektar,” kata Kades H. Subiyanto, “Dari luas itu, 100 hektarnya telah digunakan untuk industri.”

FGD dengan tokoh masyarakat

Setelah kelima warga masyarakat terdampak polusi udara (laki-laki) berkumpul di bagian tengah sisi utara, fasilitator NIHR pun kemudian berusaha memoderatorinya dengan notulis Hilda Irawati, S.Stat.

Mula-mula, fasilitator NIHR menjelaskan kepada peserta terkait pelaksanaan FGD ini. Lalu, notulis Hilda membagikan lembar penjelasan penelitian dan fasilitator NIHR pun berusaha menerangkannya.

FGD dengan wakil masyarakat terdampak polusi udara (laki-laki) ini berlangsung dari pukul 09.31 hingga pukul 10.19 WIB. Pelaksanaannya hanya 48 menit, mengingat pengelolaan sampah di Desa Sukomulyo sudah berjalan teratur. 

Setiap sampah rumah tangga diangkut oleh petugas sampah seminggu dua kali untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Ngipik yang berada di Kelurahan Ngipik, Kecamatan Gresik, yang sudah beroperasi pada tahun 2002 dengan luas lahan 6 hektar.

FGD dengan wakil masyarakat terdampak polusi udara (pria)

Tidak ada pembakaran sampah di Desa Sukomulyo. Karena di samping permukiman yang padat dan bercorak urban, mereka umumnya berlangganan dalam pengangkutan sampah. Tidak repot dan cukup iuran Rp 25ribu sebulan.

Selesai FGD, Tim Penelitian NIHR di Desa Sukomulyo menanti personil yang akan melakukan pengukuran kualitas udara di lingkungan Desa Sukomulyo, yakni personil yang sama dalam pengukuran kualitas udara di Desa Roomo, yakni Eko Teguh Purwito Adi, S.Si, M.Si. dan Azarine Aisyah Widhowati, S.Si.

Pengukuran kualitas udara ini dilaksanakan usai Jumatan, dan langsung dipandu oleh Kades Sukomulyo yang sedari awal memang care terhadap pelaksanaan kegiatan ini di desanya. Pengukurannya pertama dilakukan di selatan PT Karunia Alam Segar (KAS) yang dibelah sungai sekunder, tepatnya didekat rumah nomor 25 RT 13 RW 03 Desa Sukomulyo.

Pengukuran kualitas udara di RT 13 RW 03

PT KAS adalah salah satu anak perusahaan PT Wings Food yang bergerak di bidang pendistribusian produknya dan juga merupakan salah satu distributor utama PT Wings Food di samping sebagai pendistribusi PT KAS juga memproses produk-produk PT Wings Food, seperti mie Sedap. PT KAS mendirikan unit usaha pada tanggal 19 April 2012 di wilayah Desa Sukomulyo ini.

Dari RT 13 RW 03, Tim Penelitian NIHR yang terdiri dari Eko Teguh Purwito Adi, Azarine Aisyah Widhowati, Tanjung Prameswari, Desta Prasanthi Anggraini, Supyandi, dan fasilitator NIHR ini, berpindah ke sebelah barat mengikuti alur sungai, tepatnya di timur Jembatan Tenger.

Di lokasi ini, menurut Kades Sukomulyo berjarak sekitar 450 meter dari PT Liku Telaga (Produsen asam sulfat, aluminium sulfat dan natrium silikat) dan PT Solvay Manyar (surfactant industry). Surfactant industry (industri surfaktan) menghasilkan senyawa penting dalam industri dengan berbagai fungsi.

Pengukuran kualitas udara di RT 01 RW 01

Terakhir, Kades Sukomulyo memandu pengukuran kualitas udara di jalur masuk menuju PT Dunia Kimia Jaya (DKJ). PT DKJ adalah perusahaan manufaktur dengan fasilitas untuk memproduksi berbagai bahan kimia khusus untuk berbagai industry, mulai dari industri tekstil, kertas, karet, pengolahan air, makanan, pertanian, pertambangan minyak, kosmetik, dan industri lainnya.

Pengukuran kualitas udara yang dimulai pada pukul 13.33 WIB itu selesai pada pukul 14.12 WIB. Setiba kembali di Kantor Desa Sukomulyo, Tim Penelitian NIHR langsung berpamitan karena Kades akan langsung takziah ke rumah salah satu warga yang meninggal dunia saat FGD berlangsung. *** [200724]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment