Langkah Baru Kader Sidorahayu dalam Giat Posbindu SMARThealth

SMARThealth

Desa Sidorahayu merupakan salah satu desa intervensi dalam baseline SMARThealth, sehingga segala kegiatannya sudah cukup dikenal oleh masyarakat di sana. Giat Posbindu SMARThealth telah digelar di semua perdukuhan yang ada di Desa Sidorahayu semenjak triwulan akhir di tahun 2016. Namun baru kali ini, giat Posbindu SMARThealth ini tampak berbeda dari sebelum-sebelumnya.

Giat Posbindu SMARThealth yang diadakan di Gedung Posyandu Cempaka yang terletak di Dusun Tulusayu RT 03 RW 01 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (31/03/2021) ini dengan ditandai entry data secara langsung dengan menggunakan aplikasi eKader.

Giat Posbindu SMARThealth di Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir

Selain efisien, kader SMARThealth juga telah menunjukkan bahwa input data yang dilakukan real time. Artinya, pada saat ada kegiatan dilakukan wawancara dengan para warga yang hadir untuk memeriksakan diri di acara Posbindu tersebut. Kader tidak perlu bekerja dua kali.

Jadi, sepengetahuan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) telah ada dua desa yang telah memberlakukan entry data secara langsung ke dalam aplikasi eKader, yaitu Desa Sidorahayu dan Desa Kendalpayak, dan kebetulan giat Posbindunya pada jam dan hari yang sama.

Memang perlu proses dalam mengubah kebiasaan. Dari menulis menjadi ndudul handphone itu diperlukan penyesuaian kebiasaan, dan kader Sidorahayu telah melalui tahapan penyesuaian tersebut.

Meja laborat

Acara giat Posbindu SMARThealth ini dimulai pada pukul 08.30 WIB. Setiap warga yang hadir dalam giat itu harus mengikuti alur pemeriksaan yang terbagi ke dalam beberapa meja. Pertama-tama, warga akan menuju ke meja registrasi. Di situ, warga akan melakukan pendaftaran dengan menunjukkan KTP.  Kader SMARThealth Wiwit akan mencatat biodata dan memasukkan ke dalam buku hadir.

Dari meja registrasi, warga ditunjukkan arah untuk menuju ke kader SMARThealth yang memberikan layanan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut. Biasanya kader SMARThealh bertugas di sini adalah kader satu-satunya yang berjenis kelamin pria, tapi kali ini diganti oleh kader SMARThealth Sri Marianah. Karena kader SMARThealth prianya mendapat tugas baru melakukan entry data dengan menggunakan aplikasi eKader.

Entry data dengan menggunakan aplikasi eKader

Setelah diukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut, warga akan menuju ke meja pemeriksaan tekanan darah. Di meja itu ada kader SMARThealth Sumartiani yang akan melakukan pengukuran tekanan darah atau tensi warga. Hasilnya akan ditulis di lembar skrining yang telah disediakan oleh perawat Desa Sidorahayu Dimas Kurniawan, A.Md. Kep.

Setelah itu, warga tinggal bergeser ke meja pemeriksaan gula darah dan kolesterol. Di meja itu, kader Beny Yuliaty siap melayani pemeriksaan gula darah dan kolesterol. Hasilnya juga dicatatkan dalam lembar skrining tersebut.

Dari meja laborat ini, warga dipandu menuju ke meja entry data. Kader SMARThealth Mochamat Sholeh akan melakukan wawancara berdasarkan pertanyaan yang termaktub dalam aplikasi eKader secara langsung kepada warga tersebut, dan hasil inputan data tersebut bisa langsung dilihat di ePuskesmas juga.

Kader SMARThealth dengan APD warna hijau

Setelah diwawancarai, warga baru menuju ke meja konseling dan edukasi. Di meja tersebut terdapat 2 dokter, yaitu dr. Yuanita Faradiba dan dr. Nadia Fara Fadhi dengan dibantu bidan Sartika Arimbi, S.St. Kedua dokter dari Puskesmas Wagir tersebut siap melakukan diagnosa, terapi, konseling dan edukasi terhadap warga. Bagi mereka yang terindikasi memiliki risiko tinggi (highrisk), akan diberikan obat.

Meja konseling ini merupakan meja penutup dari rangkaian alur pemeriksaan warga yang hadir dalam giat Posbindu SMARThealth. Artinya, setelah dari meja konseling itu, warga dibolehkan pulang ke rumah mereka masing-masing.

Menurut Kristina Dewi, A.Md. Keb., staf PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, yang hadir dalam giat Posbindu SMARThealth tersebut, mengatakan bahwa jumlah warga yang periksa ada sebanyak 51 orang, dan sudah terinput semua ke dalam aplikasi eKader secara langsung dengan mewawancarai warga. Keseluruhan jumlah ini juga langsung bridging ke dalam ePuskesmas pada saat itu juga.

Dalam entry data itu, ada kader yang mengalami kendala. Ada seorang kader SMARThealth yang tidak bisa membuka akun kader sehingga tidak bisa akses. Di samping itu, alat pengukur kolesterol terprogram dengan satuan mmol sedangkan kader SMARThealth pada umumnya familiar dengan satuan mg/dL.

Kendati dijumpai kendala, umumnya kader Sidorahayu merasa senang dengan berhasil melakukan entry data secara langsung dengan aplikasi eKader. Langkah baru kader Sidorahayu dalam giat Posbindu SMARThealth tak hanya menguntungkan kader karena efisien, tapi juga turut andil dalam menjaga “keakuratan data” dengan mewawancarai secara langsung kepada warga yang bersangkutan serta mampu mengubah kebiasaan dari manual menjadi digital. *** [310321]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment