Makan Malam Kebersamaan di Tepi Kolam Renang: Merajut Relasi di Hari Pertama Writing Workshop

Udara malam Hyderabad terasa dingin ketika jarum jam menunjuk pukul 19.30 IST pada Kamis (11/12). Namun dinginnya malam seolah luruh oleh kehangatan kebersamaan para peserta Third Annual Symposium yang mengikuti Writing Workshop hari pertama.

Peserta yang berasal dari The George Institute for Global Health (TGI) India, TGI Australia, Imperial College London (ICL), University College London (UCL), Sri Ramachandra Institute of Higher Education and Research (SRIHER), serta Universitas Brawijaya (UB) diundang dalam sebuah makan malam kebersamaan dengan pembiayaan dari institusi masing-masing.

Makan Malam Kebersamaan di Tepi Kolam Renang: Merajut Relasi di Hari Pertama Writing Workshop
Suasana venue makan malam kebersamaan peserta Third Annual Symposium di area swimming pool The Golkonda Resorts & Spa, Hyderabad, Telangana, India

Lokasi yang dipilih bukan sembarang tempat. Tepi kolam renang dalam kompleks The Golkonda Resorts & Spa, Hyderabad, India, menjadi ruang temu lintas negara dan disiplin. Cahaya lampu kolam memantul di permukaan air, berpadu dengan hawa malam yang sejuk, menciptakan suasana santai namun intim.

Begitu tiba, para peserta langsung disambut pramusaji yang berkeliling menawarkan minuman pembuka. Tim NIHR UB bahkan mendapatkan jus ampana, minuman yang menyerupai jus mangga dan terasa menyegarkan. Tidak ada seremonial resmi dalam acara ini. Para peserta bebas memilih, langsung menikmati hidangan atau larut dalam obrolan dengan kolega lama maupun kenalan baru.

Kebersamaan menjadi menu utama malam itu. Makanan seolah menjadi pelengkap dari percakapan yang mengalir. Seperti yang dilakukan seorang field facilitator NIHR UB, yang hanya icip-icip makanan karena ingin berbincang dengan Tim SRIHER dan TGI India dalam suasana informal, bukan seremonial!.

Api unggun yang meluruhkan udara dingin dan menyalakan kebersamaan peserta Third Annual Symposium

Sambil mengambil veg manchow soup, ia berkesempatan berbincang dengan Dr. Somnath Panda dan Subshasini. Dr. Somnath mudah dikenali dengan postur atletisnya – presentasinya di hari pertama dalam Third Annual Symposium pun meninggalkan kesan kuat. Sementara Subshasini selalu tampil anggun dengan sari yang dikenakannya di setiap pertemuan.

Deretan aneka menu makanan tersaji di beberapa meja, dan di sebelah timurnya tampak api unggun kecil yang membantu menghangatkan tubuh. Di sisi barat kolam renang, seorang penyanyi mengisi suasana, disediakan oleh pihak Mist pool side kitchen, menambah nuansa akrab dan santai.

Berpindah ke meja menu lainnya, field facilitator NIHR UB kembali bertemu Dr. Devarsetty Praveen. Percakapan mereka singkat namun bermakna. Dr. Praveen menyampaikan kepada field facilitator NIHR UB bahwa esok hari mereka sudah tidak bisa bertemu lagi karena ia harus menjalankan tugas lain. Momen-momen seperti inilah yang sering kali justru paling diingat – singkat, sederhana, namun sarat makna.

Kolam bundar yang memantulkan cahaya penerang garden dinner party

Suasana semakin hidup ketika tarian khas Kuch Kuch Hota Hai (कुछ कुछ होता है) ditampilkan. Tim TGI India, TGI Australia, ICL, SRIHER dan NIHR UB menyatu dalam tarian, seperti Dr. Rizka Amalia, S.K.Pm., M.Si, Raissa Manika Purwaningtias, S.Keb.Bd., M.Sc., Fildzah Cindra Yunita, S.Kep., MPH, Dr. Phil. Anton Novenanto, S.Sos., M.A., dan Dwi Sari Purwanintyas, MSPH.

Di sela menyaksikan tarian tersebut, field facilitator NIHR UB dipanggil Maroof Khan dan diajak berfoto berdua di tepi kolam renang. Dengan Maroof Khan, Renu Jhon, dan Sridevi Gara, hubungan memang sudah terjalin akrab, sehingga malam itu terasa seperti pertemuan keluarga besar yang lama tak bersua.

Makan malam kebersamaan ini benar-benar membekas bagi para peserta Third Annual Symposium. Ia bukan sekadar santapan, melainkan sebuah perayaan kehidupan dan kebersamaan – di mana makanan menyehatkan tubuh dan jiwa, dan percakapan menciptakan kenangan yang bertahan lama.

Field facilitator NIHR UB berbincang dengan Tim SRIHER Chennai ketika sama-sama ingin mencicipi veg manchow soup

Seperti kata Laurie David, seorang aktivis yang telah mencurahkan semangat dan advokasinya untuk berbagai isu penting, mulai dari pemanasan global hingga konsumsi gula berlebihan di Amerika, pertanian regeneratif, dan bahaya media sosial:

“Makan malam yang menyenangkan tidak hanya harus mencakup makanan yang lezat, tetapi juga percakapan yang baik.”

Pandangan ini selaras dengan pemikiran sosiolog klasik Jerman, Georg Simmel (1858–1918). Dalam esainya tahun 1910, Simmel berpendapat bahwa makan bersama, sebagai kesempatan sosial yang paling utama, memberikan dasar bagi dorongan alami manusia untuk mencapai ranah estetika tertinggi.

Tim TGI India, TGI Australia, ICL, SRIHER dan NIHR UB bergabung dalam tarian India di antara dua kolam renang yang ada di The Golkonda Resorts & Spa

Yang membuat makanan menjadi signifikan bukan semata rasanya, melainkan makna sosial yang dikandungnya. Para sosiolog pun sepakat bahwa makanan bukan hanya proses biologis, tetapi juga sarat implikasi sosial. Makan bersama berbeda dari makan individual; ia menjadi sarana integrasi individu ke dalam kelompok, komunitas, dan jejaring sosial.

Pada akhirnya, makan malam kebersamaan di tepi kolam renang The Golkonda Resorts & Spa menjadi ruang di mana batas institusi, negara, dan disiplin ilmu melebur. Dalam tawa, obrolan ringan, dan kehangatan malam, terbangun relasi yang melampaui agenda akademik.

Barangkali di situlah makna terdalam dari makan malam kebersamaan ini menjadi sebuah pengingat bahwa kolaborasi ilmiah yang kuat sering kali berakar dari meja makan, dari pertemuan manusiawi yang sederhana, namun penuh rasa. *** [151225]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo     |     Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment