Memasuki hari ketiga rangkaian formative study di Kabupaten Banyuwangi pada Rabu (02/07), Tim NIHR (National Institute for Health and Care Research) Universitas Brawijaya (UB) ada yang melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Balai Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam upaya menggali informasi mendalam mengenai persepsi dan pengalaman masyarakat terhadap layanan kesehatan primer yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
Tiga anggota Tim NIHR UB yang bertugas di Desa Kaliploso adalah Meutia Fildzah Sharfira, SKM, MPH, Andhika Krinasloka, S.Sos., serta Fasilitator NIHR UB. Dalam pelaksanaan FGD ini, Fasilitator NIHR UB bertindak sebagai moderator diskusi, sementara Andhika Krinasloka berperan sebagai note taker.
Di waktu yang sama namun di tempat terpisah, Meutia melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) serta pengisian kuesioner bersama tenaga kesehatan dan kader di desa tersebut.

FGD dimulai pada pukul 10.15 WIB, diawali dengan sambutan dari Kepala Desa Kaliploso, Rudi Hartono, S.Th.I, yang menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Sambutan dilanjutkan oleh Fasilitator NIHR UB yang kemudian langsung memandu jalannya diskusi kelompok.
Sebagai metode penelitian kualitatif, FGD melibatkan enam peserta yang terdiri dari dua perangkat desa, dua tokoh masyarakat, serta dua warga dengan penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, dan PPOK. Diskusi berlangsung dalam suasana semi-formal di ruang tamu limasan terbuka di belakang pendopo balai desa, yang memberikan suasana nyaman dan kondusif untuk bertukar pikiran secara terbuka.
Topik diskusi mengacu pada question guide yang dirancang dalam format semi-terstruktur, dengan cakupan isu-isu penting seputar layanan kesehatan primer: mulai dari aksesibilitas, ketersediaan layanan, penanganan polusi udara, penggunaan teknologi digital kesehatan, hingga kualitas layanan dan saran dari masyarakat.

Selama hampir tiga jam, diskusi berlangsung hangat dan interaktif. Moderator memainkan peran penting dalam menjaga dinamika diskusi agar tetap fokus dan produktif, sambil mendorong peserta untuk saling menanggapi dan memperkaya satu sama lain. Proses ini memungkinkan munculnya berbagai perspektif, bahkan terkadang perbedaan pendapat yang justru memperkaya substansi pembahasan.
Sebagaimana dinyatakan oleh Anselm Strauss dan Juliet Corbin dalam Basics of Qualitative Research (1990), “Focus groups don’t just collect opinions – they generate collective sense-making. People refine their thoughts in real-time through debate and agreement” (Kelompok fokus tidak hanya mengumpulkan pendapat – mereka menghasilkan pembuatan makna kolektif. Orang-orang menyempurnakan pikiran mereka secara langsung melalui perdebatan dan kesepakatan).
Hal ini tercermin jelas dalam FGD di Desa Kaliploso, di mana diskusi bukan hanya menggali opini individu, tetapi juga membentuk kesepahaman bersama tentang kondisi layanan kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Tim NIHR UB berharap mendapat gambaran mengenai primary health care berbasis bukti lapangan yang akurat dan kontekstual, guna mendukung perbaikan layanan kesehatan primer, tidak hanya di Desa Kaliploso, namun juga di desa-desa lain di Kabupaten Banyuwangi. *** [060725]
Oleh: Budiarto Eko Kusumo | Editor: Budiarto Eko Kusumo