Wawancara Mendalam dengan Kader Kesehatan Desa Wringinrejo: Mendengar untuk Memahami

Listening is as important as asking questions.” — Irving Seidman

Wawancara Mendalam dengan Kader Kesehatan Desa Wringinrejo: Mendengar untuk Memahami
In-depth interview dengan kader kesehatan Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Malang

Setelah sebelumnya hanya sempat bertemu dengan Kepala Pustu (Kapustu) Wringinrejo, Dodi Setiawan, A.Md.Kep, pada Selasa (01/07), Fasilitator NIHR (National Institute for Health and Care Research) Universitas Brawijaya (UB) kembali melanjutkan target wawancara mendalam (in-depth interview) dengan kader kesehatan Desa Wringinrejo.

Pada Rabu (02/07), usai menyelesaikan Focus Group Discussion (FGD) di Balai Desa Kaliploso, Fasilititator NIHR UB bersama personil TIM NIHR UB – Meutia Fildzah Sharfira, SKM, MPH dan Andhika Krisnaloka, S.Sos – bergegas menuju Desa Wringinrejo untuk menemui kader yang telah direkomendasikan.

Lokasi wawancara kali ini bertempat di Pendopo Balai Desa yang terletak di Jalan Diponegoro, Dusun Toyamas, Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Di sana, Fasilitator NIHR UB bersua dengan Kader Isnaini, setelah sebelumnya berkoordinasi via WhatsApp. Setelah memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan penelitian, Fasilitator NIHR UB memulai wawancara mendalam.

Seperti dikutip dari Irving Seidman, profesor emeritus penelitian kualitatif dan pendidikan guru sekolah menengah di School of Education, Universitas Massachusetts, Amherst, “Listening is as important as asking questions” (Mendengarkan sama pentingnya dengan mengajukan pertanyaan).

Prinsip inilah yang menjadi pedoman selama proses wawancara berlangsung. In-dept interview (wawancara mendalam) memang bukan sekadar tanya-jawab terstruktur, melainkan lebih mirip percakapan alami, namun dengan fokus pada topik penelitian. Kunci keberhasilannya terletak pada hubungan baik, saling menghormati, dan timbal balik antara pewawancara dan narasumber.

Selama lebih dari satu jam, Kader Isnaini dengan terbuka berbagi pengalamannya sebagai bagian dari garda terdepan kesehatan masyarakat di Desa Wringinrejo.

Suasana wawancara berlangsung rileks namun khidmat, memungkinkan Fasilitator NIHR UB menggali informasi yang kaya dan mendalam terkait peran kader kesehatan, tantangan yang dihadapi, serta harapan untuk pengembangan program kesehatan di tingkat desa.

Melalui pendekatan in-depth interview ini, Fasilitator NIHR UB berhasil mendapatkan sudut pandang langsung dari pelaku lapangan, yang kelak akan menjadi bahan analisis penting dalam penelitian. Sebab, seperti kata Seidman di atas, “Ketika kita benar-benar mendengarkan, kita tidak hanya mengumpulkan data – kita belajar memahami.” *** [060725]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo     |     Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment