Memetakan Sumber Polutan: Perjalanan Tim NIHR GHRC for NCDs EC dan Tim NAFAS di Kabupaten Malang

Air Pollution

Tim NIHR – GHRC dengan Tim NAFAS Berkeliling ke Desa Krebet, Desa Krebet Senggrong, dan Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang 

Pada hari Selasa, 5 November 2024 karena Project Manager NIHR – GHRC FKUB, Serius Miliyani Dwi Putri, S.K.M., M.Ked.Trop., sedang berduka, maka tugas untuk menemani Tim NAFAS berkeliling di tiga desa di Kabupaten Malang dan enam desa di Kabupaten Gresik dilanjutkan oleh Staff Administrasi dan Keuangan NIHR – GHRC FKUB, Hilda Irawati, S.Stat. dan Supervisor SMARTHealth NIHR – GHRC FKUB, Budiarto Eko Kusumo, S.Sos. Adapun Tim NAFAS yang ditugaskan untuk observasi lingkungan terkait topografi desa dan sumber polutan di enam desa di Kabupaten Malang dan enam desa di Kabupaten Gresik adalah Nidaa Fauziyyah, S.Si. dan Faisal Ramadhan, S.T. 

Tim NAFAS menjelaskan kepada Tim dari NIHR – GHRC terkait survey yang dilakukan. Kami nantinya akan turun di lokasi yang sekiranya tepat untuk diletakkan alat monitoring kualitas udara yang berjarak dari sumber polutan sebesar 500 m untuk penelitian kami. Tim NAFAS akan mengecek data satelit terkait kecepatan angin, arah angin, dan ketinggian lokasi. Selain itu, Tim NAFAS juga membawa alat Airtest yaitu alat indoor air quality monitor portable untuk mengecek tingkat PM2.5 di lokasi. Alat tersebut sebenarnya diperuntukkan untuk indoor, tetapi bisa juga untuk pengamatan sesaat di outdoor karena alat ini mudah dibawa ke mana-mana. Berikut gambar alat Airtest tersebut:

Gambar Alat Airtest

Gambar penjelasan dari PM 2.5 yang dapat dilihat melalui aplikasi NAFAS

Kami berkeliling Desa Krebet yakni dari : Balai Desa Krebet, belakang pabrik gula, Ponkesdes Krebet, dan Posyandu Krajan. Kemudian kami turun di Pustu Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang dan Tim NAFAS mengecek lokasi tersebut dengan alat Airtest. Setelah berkeliling sekitar Desa Krebet, Budiarto Eko Kusumo, S.Sos. menghubungi Kader Desa Krebet Senggrong untuk diminta mendampingi kami berkeliling Desa Krebet Senggrong dan menjelaskan di Desa Krebet Senggrong ini dekat dengan industri apa saja, dusun apa saja, lokasi pembakaran atau TPS, dan perbatasan wilayah antar dusun di Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. 

Kader Desa Krebet Senggrong, Nur Rohma dan Yeni Mariana, mengantar kami berkeliling di Desa Krebet Senggrong dan kemungkinan akan menjadi lokasi untuk pemasangan alat monitoring kualitas udara. Lokasi tersebut yaitu : Balai Desa Krebet Senggrong, batas Desa Demang Jaya dengan Krapyak, batas Desa Krebet dan Krebet Senggrong, batas Dusun Demang Jaya, pabrik asbes, pabrik gula, pabrik hebel, pabrik paving blok, perbatasan Desa Bakalan dan Tarunajaya, titik polusi ladang (karena ada pembakaran bekas tebu di tengah persawahan), dan TPS Krapyak di Desa Krebet Senggrong. Saat di lokasi tersebut, Tim NAFAS mengecek parameter yang dibutuhkan serta kualitas udara sesaat dengan menggunakan Airtest

Berikut dokumentasi saat observasi lingkungan di Desa Krebet dan Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang:

Observasi lingkungan di Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang

Observasi lingkungan di Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang

Setelah selesai berkeliling di Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang kami pun berpamitan kepada Ibu Kader Desa Krebet Senggrong dan melanjutkan survey di Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang yang didampingi oleh Pak Sandi Cahyadi, Perangkat Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Sama seperti sebelumnya, kami berkeliling Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang untuk mencari titik lokasi yang dekat dengan sumber polutan dan sekiranya tepat untuk meletakkan alat sensor monitoring kualitas udara serta menunjukkan dusun apa saja dan perbatasan wilayah antar desa di Desa Bakalan. Adapun lokasi yang kami observasi di Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang yaitu : Balai Desa Bakalan, Dusun Kebonjati, pabrik batako, pabrik batu bata, pabrik kayu lapis, perbatasan Desa Bakalan dan Trunojoyo, Pos Kamling RW 5 (perbatasan antar dusun di Desa Bakalan), Yayasan Pendidikan Miftahul Ulum TK – MI – MTS Bakalan, MTS Bakalan, titik polusi yang pembakaran sampah, dan TPS Bakalan. Berikut beberapa dokumentasi saat observasi lingkungan di Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang:

Observasi lingkungan di Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang

Observasi lingkungan di Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang

Setelah selesai observasi di Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang kami beristirahat untuk makan bakso dan es degan di Desa Bakalan dan kemudian mengantarkan Pak Sandi kembali ke Balai Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang dan berpamitan. Observasi lingkungan di tiga desa di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang telah selesai dan sore itu kami melanjutkan perjalanan ke Kota Malang lalu berangkat ke Kabupaten Gresik untuk observasi lingkungan di tiga desa di Kecamatan Manyar dan tiga desa di Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik. 

Oleh : Hilda Irawati

Editor : Nidaa Fauziyyah

Leave a Comment