Tim NIHR – GHRC dengan Tim NAFAS Berkeliling ke Desa Roomo, Desa Sukomulyo, dan Desa Cangkir, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik
Melanjutkan dari artikel sebelumnya, Tim NAFAS, Nidaa Fauziyyah, S.Si. dan Faisal Ramadhan, S.T., bersama Tim NIHR – GHRC for NCDs and EC, Hilda Irawati, S.Stat. dari Kecamatan Driyorejo sampai di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik pada hari Kamis, 7 November 2024 jam 13.00 WIB. Kami melanjutkan ke Balai Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik untuk memberitahukan bahwa Tim NAFAS dan Tim NIHR – GHRC FKUB akan observasi lingkungan terkait topografi desa dan sumber polutan dan meminta salah satu perangkat desa mendampingi observasi kami di desa tersebut. Kami berkoordinasi dan menyampaikan akan meletakkan alat monitoring kualitas udara dan Kepala Desa sangat mendukung hal ini. Kepala Desa Sukomulyo memberi tahu kami tempat-tempat yang sekiranya berpotensi dekat dengan sumber polutan. Namun karena sudah sore hari, maka observasi di Desa Sukomulyo dijadwalkan kembali besok pagi.
Karena tidak bisa observasi di Desa Sukomulyo, maka kami pergi ke Desa Roomo karena Perangkat Desa Roomo bersedia untuk mengantarkan kami keliling Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Sesampainya di Balai Desa Roomo sekitar jam 15.00 WIB kami pun bertemu dengan Perangkat Desa Roomo A. Zainul meminta izin untuk observasi lingkungan dan didampingi oleh beliau sendiri. Beliau juga menjelaskan bahwa di Balai Desa Roomo terdapat alat untuk mengukur kualitas udara juga buatan dari Mahasiswa ITS.
Sama seperti sebelumnya, kami meminta Bapak A. Zainul untuk menjelaskan di Desa Roomo ini dekat dengan industri apa saja, dusun apa saja tetapi karena Kecamatan Manyar sekarang nama dusun sudah berganti menjadi RW jadi memberitahukan ada berapa RW, dan lokasi pembakaran atau TPS di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Perangkat Desa Roomo mengajak kami berkeliling dan menjelaskan bahwa pernah terjadi kebocoran gas Sulfur Dioksida di pabrik di sekitar wilayah Desa Roomo. Kejadian tersebut menyebabkan sekitar 150 warga Desa Roomo keracunan gas dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Hal ini berbeda dengan gas yang dikeluarkan dari pabrik di sekitar wilayah Desa Driyorejo karena cukup mengganggu baunya. Gas yang dikeluarkan di pabrik sekitar wilayah Desa Roomo ini tidak berbau saat kebocoran, tetapi tiba-tiba efeknya langsung batuk-batuk dan tenggorokan sakit.
Adapun lokasi yang kami kunjungi di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik kami observasi yaitu: Balai Desa Roomo, pemukiman Desa Roomo, dan Perpustakaan Desa Roomo. Saat observasi, Airtest menunjukkan nilai PM2.5 sebesar 23 g/m3 dan 34
g/m3 yang menunjukkan warna kuning artinya level kualitas udara moderat di wilayah tersebut. Setelah observasi lingkungan Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik selesai kami berpamitan kepada Pak Zainul dan kembali ke hotel.
Berikut beberapa dokumentasi di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik:

Observasi lingkungan di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik

Observasi lingkungan di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik

Observasi lingkungan di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik
Pak Mifta, Sekretaris Desa Suci, memberitahukan kami bahwa nanti jam 20.00 WIB kami diminta datang ke Balai Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik untuk menjelaskan terkait teknis dan maksud dan tujuan kami observasi lingkungan di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Jam 20.10 WIB kami sampai di Balai Desa Suci dan menjelaskan kepada Pak Mifta dan Pak Anang, Perangkat Desa Suci akan observasi lingkungan terkait topografi desa dan sumber polutan dan meminta salah satu perangkat desa mendampingi observasi kami di desa tersebut. Kami berkoordinasi dan menyampaikan akan meletakkan alat monitoring kualitas udara di desa tersebut. Beliau menjelaskan bahwa di Desa Suci hanya ada 1 industri yaitu: pabrik kapur dan sudah memberikan himbauan kepada warga Desa Suci untuk tidak membakar sampah.

Koordinasi bersama Perangkat Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik
Esok hari Jum’at, 8 November 2024 kami tiba di Balai Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik jam 09.00 WIB, karena Kepala Desa dan Sekretaris Desa Sukomulyo ada tamu dan ada acara di Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik maka yang akan mendampingi kami keliling Desa Sukomulyo adalah Ketua BPD Sukomulyo, Jauhar Makrun. Kami pergi ke SMK Nurul Islam Manyar – Gresik untuk menjemput Pak Jauhar, dan Tim NAFAS juga mengukur kualitas udara dengan Airtest dan menunjukkan nilai PM2.5 sebesar 66 g/m3 berwarna merah artinya kualitas udara unhealthy atau ‘Tidak Sehat’, karena sekolah ini memang terletak di belakangnya salah satu pabrik di Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Adapun lokasi yang kami kunjungi di Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik yaitu: Balai Desa Sukomulyo, Balai Pertanian Sukomulyo, Puskesmas Sukomulyo, dan SMK Nurul Islam. Di pemukiman dekat Puskesmas Sukomulyo menunjukkan nilai PM2.5 sebesar 55 g/m3 yang artinya kualitas udara level Tidak Sehat, di dekat Balai Pertanian Sukomulyo menunjukkan nilai PM2.5 sebesar 47
g/m3 yang berwarna oranye artinya kualitas udara Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif, dan di pemukiman dekat Balai Desa Sukomulyo menunjukkan nilai PM2.5 sebesar 27
g/m3 yang berwarna kuning artinya kualitas udara moderat.
Berikut beberapa dokumentasi saat observasi lingkungan di Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik:

Observasi lingkungan di Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik

Observasi lingkungan di Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik

Observasi lingkungan di Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik

Observasi lingkungan di Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik
Setelah observasi di Desa Sukomulyo, kami istirahat, sholat, dan makan siang dan melanjutkan observasi ke Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Sekitar jam 13.30 kami sampai di Balai Desa Suci dan didampingi oleh Staf Desa Suci, Abdul Majid, untuk keliling Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Sesuai arahan dari Pak Mifta untuk ditunjukkan ke lokasi yang dekat dengan industri kapur dan TPS di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik serta kami juga meminta untuk dijelaskan lokasi di Desa Suci berbatasan dengan desa apa saja.
Adapun lokasi yang kami kunjungi di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik adalah: Balai Desa Suci, perbatasan Desa Suci, dan Rumah Baca Desa Suci. Saat di dekat industri kapur di Desa Suci Tim NAFAS mengukur kualitas udara sesaat dengan Airtest dan menunjukkan nilai PM 2.5 sebesar 41 g/m3 yang artinya kualitas udara moderat, di Rumah Baca Desa Suci nilai PM2.5 sebesar 28
g/m3 dengan level moderat, di sekitar TPS Desa Suci nilai PM2.5 sebesar 26
g/m3 dengan kualitas udara moderat, di perbatasan Desa Suci nilai PM2.5 sebesar 44
g/m3yang berwarna oranye artinya kualitas udara level Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif, dan di Balai Desa Suci nilai PM2.5 sebesar 38
g/m3 yang berwarna oranye artinya kualitas udara Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif.
Berikut beberapa dokumentasi saat observasi lingkungan di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik:

Observasi lingkungan di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik

Observasi lingkungan di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik

Observasi lingkungan di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik

Observasi lingkungan di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik

Observasi lingkungan di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik
Setelah selesai observasi kami berpamitan dan mengantarkan Tim NAFAS ke Bandara Juanda untuk kembali ke Jakarta, sedangkan Tim UB kembali ke Malang. Observasi di tiga desa di Kecamatan Manyar dan tiga desa di Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik pun selesai. Selanjutnya, Hilda akan berkoordinasi dengan perangkat desa untuk meminta beberapa hal yang dibutuhkan oleh Tim NAFAS dalam penentuan lokasi untuk meletakkan alat monitoring kualitas udara.
Oleh : Hilda Irawati
Editor : Nidaa Fauziyyah