Pemasangan Alat Monitoring Kualitas Udara Di Desa Sumberejo

Siang itu, di hari Kamis (29/08) sekitar pukul 13.14 WIB, di tengah terik-teriknya sinar mentari, sebuah trailer berbobot sekitar 1 ton tiba di Dusun Bekur RT 49 RW 08, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.

Ennok Derek, sebuah Derek dari Kota Malang, sempat mengalami trouble karena pir trailer yang menyerupai caravan itu sedikit bermasalah ketika akan memasuki Dusun Bekur. Setelah di atasi, trailer tersebut bisa sampai.

Pelepasan trailer dari mobil derek di pekarangan pemilik tungku pembakaran gamping
Dua bule, Max Priestman (Research Associate) dan David Ek (Field and Laboratory Research Technician) dari Imperial College London (ICL) keluar dari rumah Bapak Hasyim menyambut trailer tersebut.

Kemudian trailer tersebut dilepas dari mobil derek di halaman depan rumah Dani, pemilik tungku pembakaran gamping yang berada di depan rumah Bapak Hasyim. Puluhan orang, yang terdiri dari warga sekitar, perangkat desa, bule, personil dari Fisika Universitas Brawijaya, sopir mobil Derek, sopir pengantar bule, pemilik rumah, dan fasilitator NIHR bahu-membahu untuk menempatkan trailer tersebut di halaman depan rumah Bapak Hasyim.

Warga sekitar, perangkat desa, dan bule bahu-membahu menempatkan trailer
Setelah settled di halaman rumah Bapak Hasyim sisi selatan, semuanya merasa senang. Tinggal pemasangan alat monitoring kualitas udara yang akan dirangkai di dalam trailer ber-AC tersebut. Alat ini akan dipasang di situ mulai dari tanggal 28 Agustus 2024 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2024 dengan tujuan untuk memantau kondisi kualitas udara di sekitar lokasi tersebut dalam rangka penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC).

Di sela-sela jeda usai menempatkan trailer yang berat itu, fasilitator NIHR mempertemukan Program Manager NIHR Serius Miliyani Dwi Putri, SKM, M.Ked.Trop. dengan Kepala Dusun H. Badrus Sholeh yang mewakili Pemerintah Desa Sumberejo, Ketua RT 49 RW 08, dan pemilik rumah untuk membahas bantuan keamanan untuk menjaga perlengkapan alat monitoring tersebut., dan akhirnya muncul nama-nama kandidat yang akan bertugas bagi keamanan perlengkapan alat monitoring tersebut.

Fasilitator NIHR memfasilitasi pertemuan Program Manager dengan Kadus, Ketua RT dan pemilik rumah untuk membahas personil bagian keamanaan equipment & tool dalam trailer
Selesai itu, tinggal fokus pemasangan alat monitoring kualitas udara di dalam trailer tersebut. Max dan David mulai menyiapkan uborampe yang telah disiapkan dalam dua mobil yang mengangkut mereka dari Universitas Brawijaya (UB) ke Dusun Bekur.

Ternyata cukup banyak, dan mereka telah mempersiapkannya dari ICL. Puluhan equipment dan tool berada dalam box yang cukup rapi. Mereka mengeluarkan satu persatu dan menginstalasinya ke dalam trailer tersebut.

Teknisi dari ILC mulai pemasangan alat monitoring kualitas udara ke dalam trailer
Dalam pemasangan ini, 3 orang dari Fisika UB membantunya, yakni Maria Pramundhitya Wisnu Wardhani, S.Si., Eko Teguh Purwito Adi, S.Si., M.Si., dan Azarine Aisyah Widhowati, S.Si. Pemasangan ini tidak bisa selesai hari ini. Diperkirakan memerlukan waktu selama 3 hari untuk memapankan perlengkapan alat monitoring tersebut. Dari instalasi hari pertama saja, di dalam trailer sudah terlihat menyerupai laboratorium mini.

Rencana hari kedua, akan melanjutkan pemasangan alat monitoring kualitas udara tersebut, berjumpa dengan personil yang bakal menjaga keamanan peralatan dan perkakas dalam trailer serta berjumpa dengan petugas PLN yang akan menambah daya bagi operasional trailer tersebut. *** [300824]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment