Hari ini, Sabtu (10/02), tiga asisten Tim Peneliti Polusi Pembakaran Sampah Plastik (PPSP) dari Fisika Lingkungan Universitas Brawijaya (UB) – Eko Teguh Purwito Adi, S.Si., M.Si., Azarine Aisyah Widhowati, S.Si, dan Maria Pramundhitya Wisnu Wardhani, S.Si – memasang PurpleAir PA-II-Flex Air Quality Sensor di sejumlah titik lokasi penempatan di wilayah Dusun Bekur, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.
Dikutip dari www2.purpleair.com, PurpleAir Flex adalah salah satu monitor kualitas udara terbaru dari PurpleAir, yang mengukur konsentrasi PM 2.5 secara real-time untuk penggunaan perumahan, komersial, atau industri.
Kotak particular meter di ketinggian 280 cm dengan latar asap hitam mengepul dari pembakaran gamping |
Dalam pemasangan tersebut, ketiga asisten Tim PPSP dibantu oleh lima cowok. Tiga cowok memasang tiang yang dirancang untuk menempatkan particular meter, dan dua cowok membantu dalam pemasangan Purple Air.
Maghrib tiba, lampu PurpleAir terlihat nyalanya |
Begitu tiang untuk penempatan UB-Aqai Air Quality Measurement System Tipe PB.02241 datang dengan diangkut mobil pickup pada pukul 11.20 WIB, langsung dipasang oleh tiga cowok yang membawanya. Tinggi tiang yang dicat warna hitam itu memiliki tinggi 350 cm.
Pemasangan PurpleAir yang umumnya diletakkan di lispang |
Pada waktu bersamaan, seorang cowok bernama Rosi yang terampil dalam pelistrikan dan perkabelan juga memasang PurpleAir beserta Telkomsel Orbit untuk memancarkan wifi yang akan mendukung kerja PurpleAir.
Asisten TIM PPSP sedang merakit particular meter untuk dipasang di tiang |
Namun hingga Maghrib, PurpleAir mampu terpasang tiga saja di tiga lokasi yang terpencar. Sementara sisanya yang tiga akan dilanjutkan pada Senin mendatang. Tidak bisa terpasangnya semua di enam titik lokasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti turun hujan, menjelaskan kepada pemilik rumah di lokasi pemasangan perlu waktu, dan juga setiap rumah memiliki struktur bangunan sendiri sehingga teknisi listrik dan pemasang kabel akan perlu waktu untuk menempatkan terminal baru guna suplai daya dalam mengoperasikan PurpleAir maupun Telkomsel Orbit.
Meski baru terpasang tiga, kinerja dari PurpleAir harus dipantau di lapangan secara kontinyu. Untuk itu, usai Maghriban di rumah Bapak Hasyim, Eko membriefing Ghozali dan adik iparnya untuk turut membantu dalam pemantauan kinerja alat tersebut agar supaya laporan real-time mengenai kondisi kualitas udara di desa tersebut bisa terpantau terus dengan baik. *** [100224]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo