“Jangan pernah meragukan bahwa sekelompok kecil warga negara yang bijaksana dan berkomitmen dapat mengubah dunia; sesungguhnya, hanya itu yang pernah terjadi.” – Margaret Mead
Komitmen Desa Bakalan dalam menjaga kelestarian lingkungan diwujudkan melalui pengukuhan dan sosialisasi pengurus Bank Sampah “Bakalan Waste Bank” (BWB). Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Ahad, 1 Juni 2025, bertempat di Pendopo Sasana Manggala Praja yang terletak Jalan Raya Bakalan No. 47, Dusun Bakalan 1 RT 01 RW 02, Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.
Acara yang diarsiteki Kaur Umum Sandi Cahyadi ini dihadiri oleh 47 peserta, yang terdiri dari perangkat desa, ketua RT/RW, kader lingkungan, pengurus mobil layanan sampah, perwakilan pengurus Bank Sampah dari Desa Krebet (Lilik Ati, Siti Khodijah, Yeni Astutik, Rodiyah M., dan Winarti A.) dan aktivis lingkungan Perbanusa Kabupaten Malang, Ahmad Yani, yang kebetulan selesai memberikan materi di Desa Krebet, yang bersebelahan dengan Desa Bakalan.
Selain itu, tampak hadir pula Tim NIHR (National Institute for Health and Care Research) Universitas Brawijaya (UB) yang terdiri dari Prof. Dr. Sujarwo, S.IP, M.Si, MPA, Sekar Aqila Salsabilla, S.AP, M.AP, serta Fasilitator NIHR UB.

Prosesi Pengukuhan Pengurus BWB
Tepat pukul 11.10 WIB, acara dibuka dengan hangat oleh pembawa acara Kamutuwo Abdul Hamid yang mengucapkan selamat datang kepada seluruh undangan dan membacakan susunan acara. Seluruh peserta kemudian diajak berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh Ulfi Ziadatar Rizky.
Salah satu momen penting dalam acara ini adalah pembacaan Surat Keputusan (SK) Kepala Desa mengenai pengukuhan pengurus BWB oleh Tika Taukhida. Proses pengukuhan secara simbolis dilakukan pada pukul 11.20 WIB oleh Wakil Ketua BPD, Achmad Danuri, yang mewakili Kepala Desa dan Ketua BPD yang berhalangan hadir.
Dalam suasana penuh semangat dan kekeluargaan, Tim NIHR UB turut memberikan ucapan selamat secara langsung kepada para pengurus BWB yang telah dikukuhkan. Sambutan dilanjutkan oleh Prof. Dr. Sujarwo, S.IP, M.Si, MPA atau yang akrab disapa Prof. Jarwo, selaku Research Manager NIHR UB, yang menyampaikan rasa bahagianya atas terbentuknya pengurus baru BWB.
“Kita menunggu inisiatif dari teman-teman, dan kami akan terus memfasilitasi agar BWB dapat berkembang sesuai dengan potensi dan SDM yang dimiliki oleh Desa Bakalan,” tutur Prof. Jarwo dalam acara pengukuhan tersebut.

Sosialisasi: Menghidupkan Kembali Semangat Pengelolaan Sampah
Pukul 11.35 WIB, acara berlanjut dengan sosialisasi dari Ketua BWB terpilih, Arif Teguh Riyanto. Dalam pemaparannya, Arif mengisahkan bahwa Bank Sampah pernah ada di Desa Bakalan, namun sempat mengalami mati suri. Berkat dukungan dari Tim NIHR UB, kini semangat itu kembali bangkit.
Arif memaparkan secara lengkap tentang latar belakang berdirinya BWB, profil dan struktur organisasi, alur pengelolaan sampah, lokasi pemilahan sampah, dan rencana pengembangan Wisata Edukasi Bank Sampah Terpadu, yang akan mengangkat citra Desa Bakalan sebagai desa yang asri dan ramah lingkungan.

Kolaborasi Nyata: Penandatanganan dan Kunjungan Lapangan
Pukul 11.50 WIB dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara pengurus BWB dan pihak pengepul sampah, menandai dimulainya kolaborasi aktif dalam kegiatan operasional bank sampah ke depan. Acara dilanjutkan dengan foto bersama seluruh undangan sebagai bentuk dokumentasi dan komitmen bersama.

Tak hanya seremonial, kegiatan ini ditutup dengan kunjungan lapangan ke lokasi calon tempat pemilahan sampah di Dusun Banjarsari 1 RT 01 RW 07. Lahan ini merupakan milik salah satu keluarga pengurus BWB, Ferry Ferdiansyah. Di lokasi ini, peserta juga berkesempatan memetik jeruk dari pohonnya yang berbuah lebat jeruk sambil berdiskusi ringan mengenai rencana pembangunan.
Sebagai penutup, seluruh peserta disuguhi jamuan makan siang khas pedesaan di kediaman Ferry. Menu yang disajikan mencerminkan kekayaan kuliner lokal: mulai dari nasi jagung (empok), urap daun singkong, sayur pepaya tahu, pecel terong, ikan asin, tahu/tempe, telur dadar, sambal teri, hingga mendol dan bakwan jagung.

Rangkaian acara berakhir pada pukul 13.00 WIB dengan penuh rasa optimisme bahwa Bank Sampah “Bakalan Waste Bank” akan menjadi penggerak utama dalam pengelolaan sampah terpadu, berkelanjutan, dan berbasis masyarakat.
“Never doubt that a small group of thoughtful, committed citizens can change the world; indeed, it’s the only thing that ever has,” kata antropolog Amerika Margaret Mead (1901-1978). “Jangan pernah meragukan bahwa sekelompok kecil warga negara yang bijaksana dan berkomitmen dapat mengubah dunia; sesungguhnya, hanya itu yang pernah terjadi.” *** [020625]
Oleh: Budiarto Eko Kusumo | Editor: Budiarto Eko Kusumo