Studi Tiru Kader Lingkungan Desa Krebet ke Rumah Inspiratif Bank Sampah “Eltari M-230”

“Lihatlah orang lain dan lihatlah dirimu sendiri.” “Lihatlah dirimu sendiri dan lihatlah orang lain” — Geoff Olton

Selasa (03/06) menjadi hari yang penuh inspirasi dan semangat pembelajaran bagi kader lingkungan Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Didampingi Tim NIHR (National Institute for Health and Care Research) Universitas Brawijaya (UB), rombongan kader melakukan studi tiru ke Unit Bank Sampah “Eltari M-230” (BSE) yang berlokasi di Jalan Bandara Polonia III Blok BQ 13-14, Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Rombongan yang terdiri dari lima kader lingkungan – Lilik Ati, Siti Khodijah, Winarti A, Rodiyatul M, dan Yeni Astutik – tidak sendiri. Mereka didampingi oleh empat pengurus PKK: Luluk Nisak Nurkholis, Dalipah, Asliha, Nuryanah, dan Srikiswanti, serta dua perangkat desa, yaitu M. Halim dan Mashudi. Turut mendampingi pula Tim NIHR UB, terdiri dari Sekar, Ariel, dan Fasilitator NIHR.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk membangkitkan kembali semangat pengelolaan lingkungan, khususnya dalam mengembangkan Bank Sampah Desa Krebet yang sempat mati suri selama beberapa tahun terakhir. Studi tiru ini menjadi langkah konkret untuk belajar langsung dari pihak yang sudah berhasil.

Studi Tiru Kader Lingkungan Desa Krebet ke Rumah Inspiratif Bank Sampah “Eltari M-230”
Penjelasan Ketua Bank Sampah Eltari M-230 du Rumah Inspirasi Unit Bank Sampah Eltari M-230

Disambut dengan Semangat Berbagi
Rombongan diterima hangat oleh Ketua Bank Sampah Eltari M-230, Efrida Hartini, A.Md, beserta suaminya, Yusuf Karyawan. Di teras depan rumah inspiratif tersebut, mereka berbagi kisah perjalanan BSE sejak awal berdiri hingga mampu berkembang menjadi lima unit usaha berbasis pengelolaan sampah terpadu dan berkelanjutan.
Dalam paparannya, Efrida menjelaskan bahwa BSE kini menaungi lima unit pengelolaan, yaitu: Unit Bank Sampah Eltari M-230, Bank Tani Al Barru, Griya Maggot BSF (Black Soldier Fly), Asman TOGA Confrey, dan Pengolahan Air Hujan untuk Air Minum.
Pada Unit Bank Sampah Eltari M-230, Elfrida menjelaskan sebagai tempat menabung sampah anorganik yang dikelola untuk didaur ulang menjadi kerajinan bernilai ekonomi, seperti aneka botol plastik, sejumlah sachet, dan lainnya.
Lalu, Bank Tani Al Barru merupakan sebuah inisiatif pertanian organik yang juga menampung hasil panen warga sekitar, mengolah limbahnya menjadi kompos, eco enzyme dan pakan maggot, dan Griya Maggot BSF menjadi tempat biokonversi sampah organik dapur menjadi pakan ternak dan pupuk melalui budidaya maggot.
Sementara itu, Asman TOGA Confrey merupakan lahan kecil berisi tanaman obat keliarga (TOGA) yang diolah menjadi produk instan instan dan kapsul herbal. Sedangkan, pengolahan air hujan untuk air minum merupakan inovasi pengolahan air hujan melalui proses ionisasi hingga menjadi air minum ber-pH basa yang sehat.

Rombongan melihat kandang Black Soldier Fly (BSF) dan produksi maggot di halaman belakang Bank Sampah Eltari M-230

Menelusuri Jejak Inovasi dari Rumah Inspiratif
Setelah mendapatkan penjelasan mendalam, rombongan diajak berkeliling untuk melihat hasil nyata dari pengelolaan sampah yang inovatif ini. Di teras depan, rombongan disuguhi hasil daur ulang plastik dan produk eco enzyme. Beralih ke samping rumah, mereka menyaksikan kebun TOGA dengan berbagai tanaman herbal, seperti jahe, kunyit, purwaceng, confrey, ki tolod, meniran, dan lain-lain.
Tidak jauh dari situ, rombongan melihat kandang berisi ayam KUB yang diberi pakan dari maggot hasil budidaya BSF. Di belakang rumah, mereka menyaksikan langsung proses budidaya maggot beserta produksi pupuk cair dari sampah organik.
Kemudian rombongan masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang untuk melihat produk olahan maggot, kerajinan fashion dari limbah plastik, hingga instalasi pengolahan air hujan menjadi air minum.
Puncaknya, rombongan mendapatkan pelatihan pembukuan dalam pengelolaan bank sampah, yang menjadi fondasi penting dalam menjaga keberlanjutan usaha lingkungan ini.

Rombongan belajar pembukuan mengenai manajemen dalam pengelolaan Bank Sampah

Membangun Harapan Baru untuk Desa Krebet
Kegiatan studi tiru ini memberikan banyak inspirasi dan wawasan baru bagi para kader lingkungan Desa Krebet. Dengan semangat baru dan berbagai pengetahuan praktis yang diperoleh, para kader dan perangkat desa kini bertekad untuk kembali mengaktifkan Bank Sampah Desa Krebet, menjadikannya sebagai pusat edukasi dan penggerak ekonomi berbasis lingkungan.
Seperti kata novelis kelahiran Manchester, Inggris Utara, Geoff Olton yang menjadi semangat kegiatan ini: “See others and see yourself.” “See yourself and see others” (“Lihatlah orang lain dan lihatlah dirimu sendiri.” “Lihatlah dirimu sendiri dan lihatlah orang lain”).
Dari proses belajar dan meneladani inisiatif inspiratif seperti BSE, kini saatnya kader Desa Krebet membentuk jejak langkahnya sendiri dalam pengelolaan lingkungan yang lebih baik, berdaya guna, dan berkelanjutan. *** [040625]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo     |     Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment