Balai Desa Karangpandan, pagi itu ramai. Kader kesehatan dari tujuh desa di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji menghadiri pelatihan SMARThealth yang dipusatkan di Pendopo Balai Desa Karangpandan, yang beralamatkan di Jalan Garuda, Dusun Bendo RT 06 RW 02 Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (13/10).
Sesuai bannernya, nama kegiatan ini sebenarnya cukup panjang, yaitu Pembinaan Kader Posbindu Dengan Pelatihan SMARThealth Pada Program Pembimbingan Teknis Dan Supervisi Pengembangan Dan Pelaksanaan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakisaji, atau kalau disingkat menjadi Pelatihan Kader SMARThealth.
Sambutan Kepala Puskesmas Pakisaji di hari pertama pelatihan kader SMARThealth |
Setiap desa memiliki kader kesehatan, dan dari sekian kader kesehatan yang ada, dipilih lima orang di setiap desa untuk mengikuti pelatihan kader SMARThealth. SMARThealth sendiri adalah program inovasi deteksi penyakit jantung dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk mendeteksi dini dan pelayanan penderita penyakit jantung secara komprehensif melalui aplikasi berbasis mobile yang terkoneksi antara pasien, kader kesehatan desa, perawat/bidan dan dokter sebagai pemberi layanan komprehensif.
Peserta pelatihan kader SMARThealth hari pertama diikuti oleh 7 desa di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji |
Hari ini, pelatihan diikuti oleh 35 kader kesehatan ditambah 7 perawat desa dari Glanggang, Jatisari, Karangpandan, Pakisaji, Permanu, Sutojayan, dan Wadung.
Kemudian MC membacakan susunan acara dalam pelatihan ini, dan setelah itu diteruskan dengan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Kepala UPT Puskesmas Pakisaji dr. Nur Syamsu Dhuha.
Kepala Desa Karangpandan bersedia dicek gula darahnya oleh kader Pakisaji |
Setelah sambutan, acara pelatihan langsung memasuki pemaparan dari para narasumber yang berasal dari Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Narasumber yang pertama adalah Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners dengan mengambil judul “Posbindu SMARThealth.”
Perawat desa Wadung beri contoh kadernya yang akan menjadi kader SMARThealth dalam praktek pengukuran |
Pada saat Nur Ani memberikan materi ini, layar proyektor dengan tripod (Tripod Screen Projector) jatuh sebanyak tiga kali, yaitu pada pukul 09.23 WIB, 09.43 WIB, dan 10.13 WIB. Jatuhnya layar ini disebabkan angin yang berhembus melintasi pendopo.
Tim SMARThealth UB melihat praktek pengukuran kesehatan kader SMARThealth Desa Karangpandan |
GOR itu tidak bisa digunakan karena di depan pintu warna biru yang ada di gang itu bertuliskan: “ GOR Garuda Untuk Sementara Diliburkan Sementara, Menghindari Penyebaran Virus Corona COVID-19.” Akhirnya kegiatannya dipindahkan di Pendopo Balai Desa.
Paparan Nur Ani selesai pada pukul 10.17 WIB dan diteruskan dengan pemaparan yang kedua yang disampaikan oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners dengan judul “Praktek Pengukuran Dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM.”
Mahasiswi magang dari Jurusan Ilmu Pemerintahan UMM bantu kader dalam praktek penggunaan aplikasi eKader |
Setelah itu, pemaparan konsep diselingi dengan senam peregangan (stretching) dengan mengambil dari Youtube yang berjudul “Chicken Dance dengan Costume.” Dalam menampilkan Youtube ini perlu 9 menit untuk mengkonekkan laptop dengan sound systemnya dulu.
Senam peregangan Chicken Dance |
Dalam praktek itu, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) menyaksikan kader dari Desa Pakisaji mendapat kehormatan untuk melakukan pengukuran tekanan darah dan gula darah Kepala Desa Karangduren. Selain itu, Tim SMARThealth UB juga melihat dari dekat praktek kader dari Desa Glanggang dan Desa Karangduren.
Kepala Desa Karangpandan beri sambutan dan sekaligus buka pelatihan kader SMARThealth di hari kedua |
Skrining ini sesungguhnya merupakan pemeriksaan faktor risiko PTM yang langsung diinput ke dalam aplikasi eKader. Setelah terinput, tenaga kesehatan desa akan langsung bisa melihat hasil skrining kadernya melalui ePuskesmas, dan bisa melakukan follow up dengan aplikasi eKader untuk tenaga kesehatan.
Pemateri 1 di hari kedua digantikan oleh Gatot Sujono, karena yang bersangkutan sedang sakit |
Hari Kedua Pelatihan Kader SMARThealth
Hari kedua pelatihan kader SMARThealth dilaksanakan pada Kamis (14/10) diikuti oleh 5 desa berikutnya, yaitu Genengan, Karangduren, Kebonagung, Kendalpayak, dan Wonokerso. Dari 5 desa tersebut, dua desa di antaranya merupakan desa pilot project dalam implementasi program SMARThealth.
Peserta pelatihan kader SMARThealth di hari kedua diikuti oleh 5 desa di wilayah kerja Puskesmas Pakisaji |
Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB. Rundown acara sama dengan hari pertama. Hanya saja sambutan di hari kedua ini, cuma diisi oleh dua orang, yaitu Kasi PTM dan Keswa Dinkes dan Kepala Desa Karangduren.
Kepala Desa Karangduren dalam kapasitas mewakili Camat Pakisaji yang tidak bisa hadir, dan berkenan membuka acara pelatihan ini usai memberikan sambutan.
Setelah itu memasuki pemaparan materi. Susunan pemberian materinya juga masih sama dengan pelaksanaan pelatihan kader SMARThealth di hari pertama. Akan tetapi untuk pemateri pertamanya disampaikan oleh Gatot Sujono, S.St.,M.Pd., karena pemateri pertama di hari kedua ini sedang sakit.
Jadwal pelaksanaan pelatihan hari kedua ini tergolong lebih cepat ketimbang hari pertama. Karena dalam prakteknya, kader dari Karangduren dan Kendalpayak membantu perawat desa lainnya dalam mendampingi pengukuran kesehatan setiap kadernya.
Pelaksanaan pelatihan kader di hari kedua ini selesai pada pukul 11.58 WIB dengan closing statement dari Kasi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang dengan mengetes pelajaran yang diserap kader SMARThealth yang baru dan sekaligus menginformasikan agar supaya kader segera menjadwalkan untuk Posbindu PTM. *** [141021]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo