Puskesmas Pamotan Langsungkan Peningkatan Kapasitas Kader SMARThealth Tahun 2021 di Gedung Serbaguna Desa Pojok

Selang 6 hari selenggarakan advokasi SMARThealth di Rumah Makan Chicken Pingsaw Dampit, Puskesmas Pamotan mengadakan pelatihan kader kesehatan dalam rangka peningkatan kapasitas kader SMARThealth di tahun 2021.

Acara ini berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Pojok yang beralamatkan di Jalan Kantor Desa No. 35 RT 06 RW 01 Desa Pojok, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (21/10).

Pemaparan Materi 1: Posbindu SMARThealth

Pelatihan ini diikuti oleh 30 kader kesehatan dan perawat yang berasal dari 6 desa di wilayah kerja Puskesmas Pamotan, yaitu Pamotan, Sumbersuko, Majangtengah, Rembun, Pojok, dan Jambangan. Setiap desa mengirimkan 5 kader kesehatannya dalam peningkatan kapasitas kader SMARThealth.

Acara dimulai setelah mobil Kijang Innova berplat merah N 547 DP memasuki halaman Gedung Serbaguna yang tepat berada di sebelah timur Balai Desa Pojok, yang tak jauh dari Kolam Pemancingan Pojok Indah “Kenta”.

Sambutan Camat Dampit

Mobil itu berisi perlengkapan alat-alat kesehatan dan rombongan Seksi PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang bakal menjadi narasumber, serta perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Setelah memasuki gedung, narasumber meminta kepada semua kader kesehatan untuk mengumpulkan handphonenya yang tidak berhasil melakukan instal. Handphone tersebut akan diinstal oleh narasumber 2 dan 3 serta dibantu mahasiswi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang magang di Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang.

Camat Dampit meninggalkan tempat, diantar Kepala Puskesmas keluar gedung

Pukul 08.49 WIB Kepala UPT Puskesmas Pamotan drg. Putri Lestari maju ke depan untuk menginformasikan bahwa acara pertemuan ini akan diisi materi dulu sambil menanti kedatangan Camat Dampit yang akan memberi sambutan dan sekaligus membuka pelatihan ini.

Materi pertama disampaikan oleh Gatot Sujono, S.St., M.Pd., staf PTM dan Keswa sekaligus pemegang wilayah Puskesmas Pamotan, dengan judul “Posbindu SMARThealth”. Namun baru menerangkan penyebab utama beban penyakit, penyakit jantung di Indonesia, dan proporsi kasus PTM di Kabupaten Malang, Camat Dampit hadir.

Senam peregangan dengan lagu Syantik

Akhirnya, waktu diserahkan kepada Camat Dampit Abai Saleh, S.Sos., M.M. untuk memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Camat Dampit mengatakan bahwa kemarin Puskesmas Pamotan sudah menginisiasi pertemuan lintas sektor untuk advokasi SMARThealth, dan hari ini menuju ke pemahaman yang lebih mendalam mengenai menjadi kader SMARThealth.

“Barangsiapa membantu programnya pemerintah agar masyarakat sehat, maka kader akan masuk surga”, demikian seloroh Camat Dampit. 

Pemateri kedua memberi contoh cara menggunakan glucose meter

Lebih lanjut, Camat Dampit mengatakan bahwa uangnya mungkin tidak seberapa besar tapi pahalanya luar biasa. Tepuk tangan pun membahana di dalam gedung tersebut.

Sebelum meninggalkan tempat, Camat Dampit berjanji akan meminta keenam desa di wilayah kerja Puskesmas Pamotan berkenan menganggarkan untuk Posbindu SMARThealth. Kembali terdengar riuh tepuk tangan peserta pelatihan.

Perawat desa sedang mengajari kader SMARThealth melakukan pengukuran kesehatan

Usai Camat Dampit meninggalkan gedung, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama. Gatot Sujono meneruskan penjelasannya dalam materi pertama itu, antara lain: pandemi COVID-19, beban masalah PTM, PTM sebagai prioritas, kebijakan Posbindu, apa Posbindu PTM itu, Pandu PTM, peningkatan gaya hidup sehat dengan perilaku CERDIK, prosedur pelayanan SMARThealth, pelatihan tenaga kesehatan, promkes, pengobatan, kunjungan ulang, apa saja keunggulan SMARThealth, road map pengembangan SMARThealth, regulasi, hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes.

Pukul 10.14 WIB pemaparan materi pertama selesai, dan peserta pelatihan dipersilakan untuk istirahat sejenak sambil menyantap snack yang telah dibagikan. Kemudian diteruskan dengan senam peregangan dengan mengambil lagu Syantik dari Youtube.

Tim SMARThealth melihat perawat desa mengajari kader

Pukul 10.22 WIB Kepala Puskesmas Pamotan izin untuk meninggalkan tempat karena ada tugas untuk melakukan monitor vaksinasi di desa yang menyelenggarakan. Acara pun kemudian disambung dengan pemaparan materi kedua yang disampaikan oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners., staf PTM Dinkes.

Bastamil mengajarkan “Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM” yang diawali dengan pemahaman pengertian/konsep terlebih dahulu, baru kemudian disusul dengan praktek melakukan pengukuran kesehatan, seperti tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah dan cek gula darah.

Mahasiswi magang bantu penggunaan aplikasi eKader

Dalam praktek, Bastamil meminta kepada perawat desanya untuk mendampingi kadernya masing-masing. Smentara, kader SMARThealth dari Majangtengah disebar dalam kelompok kader dari desa lainnya agar turut membantu menularkan pengalamannya dalam melakukan pengukuran kesehatan tersebut.

Selesai praktek pengukuran, acara diteruskan dengan pemaparan materi ketiga yang disampaikan oleh Candra Hernawan, S.Kom, staf IT Seksi PTM Dinkes. Dalam paparannya, Candra menjelaskan bagaimana melakukan instalasi aplikasi eKader dan kemudian dilanjutkan dengan menerangkan cara menggunakan aplikasi eKader untuk melakukan skrining Faktor Risiko PTM.

Pemateri ketiga mengajari aplikasi kepada perawat desa

Setelah itu, para kader diminta untuk mempraktekkan cara melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader yang telah terinstal di dalam handphonenya masing-masing. Dalam pelatihan ini, ada handphone milik kader Pamotan yang tidak bisa terinstal karena RAM (random-access memory) tidak mencukupi.

Usai praktek, kemudian Candra memperlihatkan hasil inputan kader yang sukses pasti akan masuk secara langsung ke ePuskesmas. Yang bisa melihat hanyalah petugas kesehatan di desa. Jadi, jika kader SMARThealth lupa sudah berapa yang diinput, harus bertanya kepada perawat desa.

Selain itu, juga diajarkan oleh Candra perihal penggunaan aplikasi tenaga kesehatan. Setiap yang diinput kader pasti akan masuk ke dalam aplikasinya tenaga kesehatannya. Tujuannya agar tenaga kesehatan bisa menindaklanjuti hasil skrining yang dilakukan oleh kader SMARThealth. Setiap yang ditindaklanjuti, akan menghasilkan SPM usia produktif untuk PTM hipertensi dan diabetes.

Pukul 12.50 WIB materi ketiga selesai. Lalu, Gatot Sujono memberikan closing statement. Dalam closing statement, Gatot Sujono mengatakan bahwa kita tidak berhenti di sini tapi harus segera action. Bisa terlibat dalam vaksinasi atau menggelar Posbindu SMARThealth di setiap dusun yang ada di desanya masing-masing. “Orang yang baik adalah orang yang bisa memberi manfaat kepada orang lain”. *** [211021]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment