Pulang dari peningkatan kapasitas kader SMARThealth tahun 2021 di Gedung Serbaguna Desa Pojok, dua orang staf PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinkes Kabupaten Malang beserta seorang perwakilan dari Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) singgah ke rumah Ulinati, atau yang biasanya dipanggil Uli.
Rumahnya berjarak sekitar 500 meter arah tenggara Gedung Serbaguna Desa Pojok. Jadi dari gedung itu, mobil Kijang Innova yang ditumpangi melaju ke arah timur dengan dipandu Uli yang tadi juga membantu dalam pelaksanaan pelatihan kader SMARThealth wilayah kerja Puskesmas Pamotan yang dipusatkan di desanya. Sampai pertigaan, belok ke kanan atau arah selatan. Rumahnya berada di pojok perempatan kecil.
Silaturahmi ke rumah Uli |
Uli mengambil kuliah magang dengan fokus kepada teknologi informasi. Karena di Dinkes baru menjalankan replikasi SMARThealth, maka Uli tertarik kepada implementasi aplikasi eKader. Sehingga, setiap ada kegiatan lapangan yang berhubungan dengan replikasi SMARThealth, ia selalu diajak oleh Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.
Di saat kader SMARThealth mengadakan Posbindu PTM, ia akan diajak oleh staf PTM yang menjadi pemegang wilayah di situ. Juga, di kala Seksi PTM dan Keswa diundang menjadi narasumber dalam setiap advokasi SMARThealth maupun peningkatan kapasitas kader SMARThealth di tahun 2021 ini, Uli senantiasa tampak.
Bertiga kembul bujono aneka menu |
Sebenarnya, tinggal satu lagi Puskesmas yang akan mengadakan peningkatan kapasitas kader SMARThealth, yaitu Puskesmas Dampit, yang pelaksanaannya akan diadakan pada tanggal 27 Oktober 2021. Akan tetapi, Uli mungkin sudah tidak bisa ikut lantaran masa magangnya akan berakhir hari ini, Jumat (22/10).
Di rumah Uli, kami bersilaturahmi dengan keluarganya. Karena kebetulan berdekatan dengan lokasi penyelenggaran pelatihan kader tersebut, maka kami berkunjung ke rumahnya sebentar. Rumah yang didominasi warna kuning itu, memiliki garasi di mana di bagian atasnya membentuk lantai dua rumah tersebut.
Fasade bangunan rumah Uli |
Atap porch itu serasi dengan atap bangunan utamanya yang depannya membentuk gevel juga. Di sekeliling terasnya dimanfaatkan untuk meletakkan tanaman yang ditaruh di dalam pot. Ada pohon kelapa, gelombang cinta, janda bolong, aglonema luliawan, puring, sri rejeki, dewa ndaru, dan lain-lain.
Di depan teras dipasang tirai bambu, orang Jawa menyebutnya dengan kêré. Tirai bambu ini berfungsi sebagai penghalau matahari ketika di atas pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, karena rumah ini menghadap ke barat.
Di rumah Uli, kami disambut oleh ibunya. Beberapa saat duduk sambil menikmati segarnya es Oyen dan makanan ringan yang ada di dalam stoples di atas meja utama tamu, kami disuruh bergeser ke meja yang berada di sebelah selatannya.
Di meja itu telah dihidangkan menu untuk makan siang. Ada nasi putih, usus dan ayam crispy, mujair crispy, bothok, selada untuk lalapan, sambal, ikan pindang, tempe, dan sayur lodeh manisa. Aneka menu yang bertepatan dengan suasana perut usai pelatihan kader SMARThealth, menjelma menjadi sebuah ‘kenikmatan’ untuk membugarkan tubuh.
Selesai makan, kami santai beberapa saat dan terus berpamitan kepada Uli dan ibunya. Silaturahmi ini memang singkat, namun telah memberi makna akan kebersamaan selama ini dalam berkegiatan di replikasi SMARThealth.
Semoga nanti ketika kembali ke Kampus, kegiatan selama ini bisa memberikan manfaat bagi Uli dalam mengembangkan keilmuannya. *** [221021]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo