Puskesmas Wagir Terima Kunjungan Studi Banding Dari Thailand

Kepala Puskesmas (Kapus) Wagir drg. Prima Puspitorini beserta jajarannya menerima kunjungan dari Kementerian Kesehatan Masyarakat (Kemenkesmas) Thailand dan Bhumiranagarindra Kidney Institute, Bangkok, pada Jumat (10/03).

Delegasi Thailand terdiri atas Dr. Krisada Hanbunjerd, MD (director of NCD division, Department of Disease Control, Kementerian Kesehatan Masyarakat (Kemenkesmas) Thailand), Siriwan Pitayarangsarit, Ph.D (staf pengendalian Penyakit, Kemenkes Thailand), Prof. Dr. Kriang Tungsana (Bhumiranagarindra Kidney Institute, Bangkok), dan Dr. Methee Chanpitakkul (Bhumiranagarindra Kidney Institute, Bangkok).

Delegasi Thailand berpose bersama jajaran Puskesmas Wagir, Dinkes Kabupaten Malang, dan Tim SMARThealth UB

Kunjungan tersebut dalam rangka studi banding untuk belajar tentang pelaksanaan program replikasi SMARThealth di Kabupaten Malang. Delegasi Thailand itu ingin belajar dari berbagai pengalaman dalam penyelenggaraan program replikasi SMARThealth yang telah dilakukan oleh Puskesmas Wagir sehingga nantinya manfaat dari program ini dapat dirasakan oleh masyarakat luas di seluruh dunia.

Kunjungan ini dilakukan setelah rombongan delegasi Thailand terlebih dahulu melihat giat Posbindu PTM Sidorahayu bersama delegasi India, yang diadakan di Gedung Posyandu Cempaka Tulusayu. Kemudian delegasi Thailand dan delegasi India berpisah.

Delegasi Thailand menuju ke Puskemas Wagir untuk beraudiensi dan diskusi tentang replikasi SMARThealth, sedangkan delegasi India menuju ke Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) karena ada pertemuan di Kampus UB.

Kapus Wagir memberikan penjelasan perihal replikasi SMARThealth di wilayah kerja Puskesmas Wagir

Dalam audiensi dan diskusi yang bertempat di Ruang Rapat Puskesmas Wagir itu, tampak terlihat Kapus Wagir beserta anggota, di antaranya dr. Chrisna Ary Chandra (dokter Puskesmas Wagir), Fenny Noviana, A.Md.Kep (penanggung jawab PTM Puskesmas Wagir), Dimas Kurniawan, A.Md.Kep (perawat Desa Sidorahayu), Okta Wiyanti Prastika, A.Md.Keb (bidan Desa Sidorahayu, dr. Nida Fahima (dokter internship) dan tiga staf Puskesmas lainnya.

Selain itu, hadir pula Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dan stafnya, yang terdiri dari Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners, Kristina Dewi, A.Md.Keb, dan Candra Hernawan, S,Kom, ditambah seorang Tim SMARThealth UB.

Karena biasanya yang memandu acara pertemuan adalah Team Leader SMARThealth UB dan sekaligus bertindak sebagai translator, namun saat di Ruang Rapat Puskesmas Wagir, pihak Pusksemas Wagir meminta bantuan dr. Nida Fahima sebagai translatornya karena Team Leader SMARThealth UB bersamaan dengan adanya pertemuan di FKUB usai menghadiri giat Posbindu PTM Sidorahayu.

Diskusi berjalan dengan lancar kendati tidak bisa lama mengingat hari itu adalah hari Jumat di mana kaum prianya harus bergegas ke masjid. Namun demikian materi yang ditanyakan oleh delegasi Thailand ini cukup jeli.

Suasana audiensi dan diskusi bersama delegasi Thailand di Ruang Rapat Puskesmas Wagir

Dari paparan Kapus Wagir, mereka bisa melihat adanya perbedaan dalam pengelolaan kader kesehatan dengan kunjungan sebelumnya di Turen. Di Sidorahayu, peran kepala desa cukup proaktif dalam replikasi SMARThealth. Selain memfasilitasi tablet untuk kadernya guna input data, juga memberikan tambahan yang lainnya.

Pimpinan delegasi Thailand,  Dr. Krisada Hanbunjerd, MD, pun bertanya kepada Puskesmas Wagir, “Kenapa di Sidorahayu punya anggaran itu?”

Setelah dijawab oleh Puskesmas Wagir, Tim SMARThealth UB yang turut hadir dalam kunjungan itu mencoba menambahkan tentang perbedaan antara kunjungan sebelumnya dengan sekarang. Pada saat itu, delegasi Thailand mengunjungi giat Posbindu PTM yang diselenggarakan Kelurahan Sedayu, dan sekarang Desa Sidorahayu.

Prof. Dr. Kriang berikan closing statement dalam audiensi dan diskusi di Ruang Rapat Puskesmas Wagir

Desa memiliki anggara dari Dana Desa, namun tanpa komunikasi yang akrab dan baik antara tenaga kesehatan (nakes) desa dan kader SMARThealth dengan kepala desa yang dibuktikan dengan kegiatan yang nyata, mungkin partisipasi proaktif pihak desa juga akan minim.

Acara audiensi dan diskusi ini berakhir menjelang kumandang adzan Jumat, dan ditutup dengan melakukan foto bersama antara jajaran Puskesmas Wagir, Dinkes Kabupaten Malang, delegasi Thailand, dan Tim SMARThealth UB juga diajaknya. *** [110323]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment