Seperti halnya desa lain di wilayah kerja Puskesmas Ketawang, dua tenaga kesehatan (nakes) Desa Putat Lor bersama dengan kader SMARThealth juga menyelenggarakan giat Posbindu PTM di rumah kader SMARThealth Umi Amalia yang beralamatkan di Jalan Mawar, Dusun Baran RT 13 RW 02 Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (25/10/2022). Lokasi rumah itu tepat berada di depan toko bangunan Saripin. Orang setempat menyebutnya toko material.
Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB, akan tetapi banyak warga yang berdatangan sekitar pukul 10.00 WIB. Pada saat ini, di Desa Putat Lor baru sibuk ke sawah. Ada yang baru derep (panen), dan ada pula yang mulai tanam lagi. Biasanya warga akan ke Posbindu sepulang dari sawah.
Sebelum pukul 10.00 WIB ada warga yang datang tapi cuma satu-satu. Namun demikian, nakes dan kader SMARThealth senantiasa siap melayani pemeriksaan kepada warga Dusun Baran yang hadir dalam giat Posbindu PTM.
Nakes Putat Lor ukur tensi dan cek gula darah warga di atas kursi roda yang hadir dalam giat Posbindu PTM |
Alur pemeriksaannya dimulai dari teras baru kemudian masuk ke dalam ruang tamu. Mula-mula, warga yang datang akan melakukan registrasi yang dilayani oleh kader SMARThealth Siti Kholilah di meja pendaftaran, dan kemudian mendapat penyuluhan dari kader SMARThealth Khusnul Khuluq tentang arti pentingnya melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) secara berkala di Posbindu PTM.
Setelah mendaftar, warga akan mendapat layanan pengukuran berat/tinggi badan lingkar perut oleh kader SMARThealth Umi Amalia. Hasil pengukurannya akan dicatat oleh kader SMARThealth Nadia Adwakul Abida.
Suasana giat Posbindu PTM di teras rumah kader SMARThealth |
Selain itu, kedua nakes tersebut juga akan memberikan konseling kepada warga yang terindikasi memiliki faktor risiko PTM tinggi (highrisk). Dalam giat Posbindu PTM ini, semua nakes di enam desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ketawang memang tidak dibekali dengan obat-obatan.
Jika menjumpai warga yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi maka nakes akan merujuk warga tersebut ke Puskesmas Ketawang untuk mengambil obat. Seperti yang disaksikan oleh Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam giat Posbindu PTM tersebut, dalam merujuk warga yang terindikasi highrisk akan mengeluarkan secarik kertas rujukan eksternal untuk ditunjukkan kepada Puskesmas Ketawang ketika warga hendak mengambil obatnya.
Suasana pemeriksaan di ruang tamu rumah kader SMARThealth |
Dari total 33 orang itu, menurut nakes yang memiliki faktor risiko tinggi hipertensi ada 7 orang, 2 laki-laki dan 5 perempuan. Sedangkan, yang diabetes mellitus ada 4 orang, yang semuanya adalah perempuan.
Dari 11 orang yang punya risiko tinggi hanya 3 orang yang dirujuk oleh nakes ke Puskesmas Ketawang. Yang lainnya tidak dirujuk karena mereka sudah melakukan pengobatan secara rutin, baik ke Puskesmas maupun fasilitas kesehatan yang lainnya. *** [251022]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo