“Meskipun kita tidak bisa menghilangkan sampah plastik secara permanen, kita bisa berhenti menggunakannya sekarang dan di masa depan.” — Sir P.S. Jagadeesh Kumar
Bertempat di Pendopo Balai Desa Krebet, Jalan Raya Krebet No. 47, Dusun Krajan, RT 09 RW 03, Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, sebuah langkah konkret dalam mewujudkan lingkungan bersih dan berkelanjutan digagas melalui kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Melalui Bank Sampah Terintegrasi.
Acara pada Rabu (25/06) siang ini menjadi bagian penting dari rangkaian program NIHR (National Institute for Health and Care Research) Universitas Brawijaya (UB) yang bekerja sama dengan berbagai unsur masyarakat dan kelembagaan yang ada di Desa Krebet.
Kegiatan dimulai pada pukul 13.45 WIB, dengan diawali pembuka kata dari Master of Ceremony (MC) Yeni Astutik, salah seorang kader lingkungan. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Ummul Qur’an yang dipandu oleh MC. Lalu, setelahnya disambung dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh Rodiyatul Mutmainah, juga kader lingkungan.

Hadir dalam sosialisasi ini berbagai elemen masyarakat, mulai dari perangkat desa, BPD, Koperasi Merah Putih, Bumdes, PKK, perawat desa, kader kesehatan, pelaku UMKM, hingga warga yang peduli terhadap isu lingkungan, termasuk para kader lingkungan.
Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala Desa Krebet, Drs. H. Nurkholis, M.Si., yang mengapresiasi hadirnya program NIHR UB di Kecamatan Bululawang, khususnya Desa Krebet. Ia menyampaikan bahwa program ini tidak hanya membawa semangat gotong royong, tetapi juga dukungan nyata berupa bantuan alat seperti mesin pencacah, mesin pengolah makanan, hingga rencana pembangunan green house.
Lebih lanjut, Kades Nurkholis menyatakan bahwa program ini akan dijalankan secara kolaboratif dengan Koperasi Merah Putih, BUMDes, dan tentunya Bank Sampah yang akan menjadi garda depan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Sambutan selanjutnya datang dari Dr. Rizka Amalia, S.KPm., M.Si., Koordinator Tim CEI, yang menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah. Menurutnya, “Sampah tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada kesehatan dan perubahan iklim. Maka, gerakan pengelolaan sampah harus dimulai dari masyarakat.”
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan surat tugas kader lingkungan NIHR oleh Sekar Aqila Salsabilla, S.AP, M.AP dari Tim NIHR UB. Penyerahan ini menjadi simbol dimulainya langkah bersama dalam pengelolaan sampah secara terstruktur di Desa Krebet.
Pukul 14.16 WIB, giliran Lilik Ati, Direktur Bank Sampah Berkah Jaya Makmur (BJM), menyampaikan pemaparan tentang pengelolaan bank sampah. Ia menjelaskan tentang sejarah Bank Sampah BJM, jenis-jenis sampah yang dapat diterima, hingga manfaat ekonomi dan lingkungan dari bank sampah. Ia menekankan pentingnya peran rumah tangga sebagai titik awal pengelolaan sampah dan menyampaikan harapan agar Desa Krebet menjadi percontohan bank sampah berbasis masyarakat di Kabupaten Malang.

Selanjutnya, Dr. Rizka yang tadi memberikan sambutan, kini menjelaskan tujuan utama dari kegiatan sosialisasi ini, yaitu mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam meminimalkan penggunaan plastik sekali pakai serta memperkuat peran tim implementasi yang akan mendampingi kegiatan ini di lapangan.
Paparannya juga dilengkapi oleh Ahmad Yani, Ketua Forum Kader Lingkungan (FKL) Kabupaten Malang, yang menyoroti pentingnya keberlanjutan program dan pemberdayaan kader lingkungan sebagai agen perubahan.
Pada pukul 14.50 WIB, sesi tanya jawab berlangsung aktif dengan empat penanya, terdiri dari tiga perempuan dan satu laki-laki. Seluruh pertanyaan dijawab dengan antusias dan tuntas oleh narasumber yang hadir.

Sebagai penutup, pukul 15.09 WIB, acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh H. Hariyanto, Ketua RW 04. Kegiatan ini pun diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta, sebagai dokumentasi kebersamaan dan komitmen kolektif dalam mewujudkan Desa Krebet yang lebih bersih, sehat, dan lestari. Dalam semangat acara ini, kita diingatkan pada kata bijak dari Sir P.S. Jagadeesh Kumar, yang dikenal sebagai “Bapak Penelitian” Anglo Indian Amerika:
“Though you cannot permanently remove the past plastic wastes, you can stop using them in the present and in the future” (Meskipun kita tidak bisa menghilangkan sampah plastik secara permanen, kita bisa berhenti menggunakannya sekarang dan di masa depan).
Sebuah pesan yang patut direnungkan dan dijadikan pijakan untuk terus bergerak, mengurangi, memilah, dan memanfaatkan sampah demi bumi yang lebih baik. *** [250625]
Oleh: Budiarto Eko Kusumo | Editor: Budiarto Eko Kusumo