Tim Peneliti NIHR Universitas Brawijaya (UB) melakukan uji coba (pilot test) aplikasi Household Listing (HH Listing). Piloting aplikasi tersebut dibagi dua tahap, yaitu internal (antar Tim Peneliti NIHR) dan eksternal (di lapangan dengan responden).
Liburan pasca-Lebaran berakhir, atau tepatnya pada Rabu (09/04) Tim Peneliti NIHR UB yang terdiri dari 10 orang melaksanakan piloting aplikasi tahap internal di Ruang Kuliah 2 Lantai 6 Gedung A Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB).
Piloting (uji coba) internal fokus pada validasi teknis dan deteksi bug. Deteksi bug adalah proses mencari dan mengidentifikasi kesalahan atau cacat dalam perangkat lunak yang menyebabkan program tidak berfungsi seperti yang diharapkan.

Bug bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti kesalahan dalam kode, kesalahan logika, atau ketidaksesuaian dengan perangkat keras atau perangkat lunak lain. Dalam konteks teknologi komputer, bug adalah kesalahan atau cacat dalam perangkat lunak yang menyebabkan sistem tidak berfungsi dengan benar.
Sepuluh orang Tim Peneliti NIHR UB yang terdiri dari dr. Harun Al Rasyid, MPH; Septa Katmawanti, S.Gz., M.Kes.; Serius Miliyani Dwi Putri, SKM, M.Ked.Trop.; Fildzah Cindra Yunita, S.Kep., MPH; Dwi Sari Puspaningtyas, MSPH; Meutia Fildzah Sharfina, SKM, MPH; Sabriansyah Rizqika Akbar, S.T., M.Eng., Ph.D; Ivan Yulfrian, S.Kom; Yuf Taresus R., S.Sos., M.A.; dan saya hadir dan berkumpul.
Diawali dengan halal bihalal secara informal, Tim Peneliti NIHR mempraktlkkan aplikasi versi terbaru saat itu untuk didiskusikan. Mereka menerima Samsung Galaxy Tab 9+ 5G warna silver metalik dengan layar 11 inch dan berkamera 1 untuk mengimplementasikan aplikasi HH Listing.
Dalam piloting tersebut, memang masih dijumpai sejumlah permasalahan dalam aplikasi tersebut, seperti yang saya temukan, yaitu in put saya dinyatakan tidak tersimpan lantaran tidak muncul kata “Household Listing” yang berada di dalam bar berwarna purple.

Kemudian saat dicek dihasil in put-nya masuk. Lalu, coba saya ulang sampai 4 kali, juga tetap tak bereaksi. Lalu, aplikasinya diinstal ulang oleh salah seorang Tim Piloting NIHR Ivan Yulfrian barulah hasilnya muncul, dan sekali muncul malah langsung 4 bar.
Tidak hanya itu, Tim Peneliti NIHR juga berdiskusi mengenai konsep-konsep yang ada di dalam setiap pertanyaan. Umpamanya menyangkut pengertian perlakuan sampah oleh rumah tangga yang “di buang”. Di sini harus jelas penjelasan untuk nantinya. Karena ada sebagian rumah tangga di Kepanjen, yang membuang sampah di kontainer yang berada di selatan Pasar Kepanjen. Umumnya mereka akan menjawab dibuang, padahal konsep dibuang yang dikehendaki adalah dibuang dalam pengertian ditelantarkan. Kalau dibuang di kontainer di Pasar Kepanjen tersebut termasuk diambil oleh petugas.
Namun dari persinyalan selama melaksanakan aplikasi tersebut terlihat berjalan normal saja. Uji coba internal ini memang mengandalkan pengetahuan dan pemahaman teknis Tim Peneliti NIHR UB dalam peraplikasian.
Piloting aplikasi ini berjalan sekitar 2 jam lamanya yang dimulai sedari pukul 09.25 WIB, dan setelah selesai mereka langsung mengagendakan untuk pelaksanaan uji coba aplikasi tahap eksternal esok harinya dengan bertemu responden secara langsung di Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. *** [200425]