UNICEF dan Kemenkes Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok di MA An-Nur Bululawang

Sebuah mobil Kijang berplat nomor CD memasuki halaman Madrasah Aliyah (MA) An-Nur yang terletak di Jalan Diponegoro 4 No. 262 Desa Bululawang, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Kepanjangan dari CD adalah Corps Diplomatic atau disebut juga dengan Corps Consulaire (CC). Biasanya yang menggunakan plat berkode CD merupakan kendaraan milik kedutaan besar dari negara-negara yang membuka kantor perwakilannya di Indonesia, juga bisa merupakan kendaraan dari organisasi internasional.

Berpose bersama siswa santriwan MA An-Nur Bululawang

Mobil Kijang berplat nomor CD itu ternyata mobil rombongan dari United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) atau Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hari ini, Selasa (29/08), UNICEF bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengadakan Kampanye Generasi Sehat Tanpa Rokok di MA An-Nur Bululawang yang dipusatkan di Aula MA yang berada di lantai 3 di dalam kompleks sekolahan, yang merupakan milik Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nur.

Sambutan dari perwakilan Kemenkes RI

Rombongan UNICEF terdiri dari empat orang. Tiga orang datang duluan, terdiri dari Riana Wulandari (Health Officer UNICEF Indonesia Country Office), Hafiz Al Asad (Communication Officer UNICEF Indonesia Country Office) dan Dr. Armunanto, M.PH (Health Specialist Java Field Office), sedangkan Tubagus Arie Rukmantara, M.Sc., M.H. (UNICEF Chief of Java Field) datang menyusul. Sementara dari Kemenkes, terlihat Yolmi Satri, SKM dan Fika Destari, S.E.

Selain UNICEF dan Kemenkes, acara ini juga dihadiri oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, dan Puskesmas Bululawang serta seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB). 

Siswa santriwan ikuti skrining dengan CO Analyzer

Dari Dinkes ada dua orang dari Sub Substansi PTM dan Keswa, yakni Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners dan Candra Hernawan, S.Kom. Kemudian dari Puskesmas Bululawang hadir enam orang, meliputi drg. Lely Kumalasari (Kepala Puskesmas), dr. Nugraha Saputra (dokter fungsionalis), dan empat perawat (Intati, Ike Sri Mey Wulan, Nur Azizah, dan Anis Indah Sari).

Kehadiran mereka semua disambut langsung oleh Kepala MA An-Nur Bululawang, K.H. Mursidi, S.Ag, M.Pd.I beserta sejumlah jajaran guru dan siswa santriwan. Siswa santriwatinya belum tampak. Karena dalam tradisi ponpes, jam sekolah antara siswa santriawan dan siswa santriwati harus dipisah.

Staf Kemenkes bersama UNICEF berdialog dengan siswa santriwan

Pada acara kampanye ini berisikan sejumlah kegiatan, seperti pemaparan materi, skrining faktor risiko PTM dan diagnostik menggunakan Serenity CO Analyzer PRO, yaitu perangkat skrining Karbon Monoksida untuk membantu setiap orang yang ingin mengetahui seberapa banyak tingkat CO ada di tubuh mereka. Alat ini dapat membantu keberhasilan orang dalam berhenti merokok.

Pemaparan materi dengan judul “Zaman sekarang ga ngerokok? Emang keren?” disampaikan oleh Aryasta Keananda Pradipa Yudha dari Forum Anak Kabupaten Malang, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang, yang  juga Koordinator Divisi Teknologi dan Informasi.

Berpose bersama siswa santriwati MA An-Nur Bululawang

Usai pemparan materi, acara langsung dilanjutkan dengan kegiatan skrining PTM maupun CO Analyzer yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Bululawang, baik dokter maupun perawatnya.

Dari banyaknya siswa yang berjumlah sekitar 670-an orang itu, akan diambil 205 orang untuk mengikuti skrining PTM dan CO Analyzer dalam kegiatan tersebut, yang dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama diikuti oleh siswa santriwan, dan lepas Dhuhur dan makan siang acara disambung dengan skrining PTM dan CO Analyzer bagi siswa santriwati.

Siswa santriwati ikuti skrining dengan CO Analyzer

Setiap sesi diisi juga pembagian kaos biru bertuliskan “I Support UNICEF untuk setiap anak” bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh UNICEF, dan sekaligus ajakan untuk hidup sehat tanpa rokok. Pada sesi siswa santriwan dibagikan tiga kaos, begitu pula pada sesi siswa santriwati juga dibagikan tiga kaos.

Dari hasil skrining PTM, diketahui bahwa siswa baik santriwan maupun santriwati nihil dalam memiliki faktor risiko PTM. Namun pada skrining dengan CO Analyzer diketahui terdapat dua siswa santriwan yang mendapatkan hasil pengukuran yang di atas normal. Artinya, dua orang siswa santriwan tersebut mempunyai faktor risiko terhadap risiko PTM yang disebabkan oleh rokok.

Usai diajak berdialog dengan bahasa Inggris  bersama UNICEF Chief of Java Field, santriwati mendapatkan kaos biru I Support UNICEF untuk setiap anak

Oleh karena itu, UNICEF melakukan sosialisasi untuk tidak merokok. Karena merokok adalah salah satu faktor yang paling berbahaya menimbulkan PTM, seperti jantung, stroke, diabetes, hipertensi, dan sebagainya.

UNICEF ingin membantu anak-anak Indonesia untuk bertahan hidup dan berkembang maksimal dari usia dini hingga remaja. Dengan semakin meningkatnya prevalensi perokok anak, maka UNICEF bersama Kemenkes menginisiasi Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok. *** [290823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment